Nikosia, MINA – Presiden Prancis Emmanuel Macron menegaskan kembali penghentian ekspor senjata yang digunakan Israel di Gaza dan Lebanon, Jumat (11/10).
“Kita semua tahu itu. Itu adalah satu-satunya cara untuk mengakhirinya,” kata Macron pada KTT MED9, pertemuan para pemimpin Eropa dan Mediterania di Nikosia, Siprus.
Dikutip dari The New Arab, Macron juga menjelaskan hal itu bukan seruan untuk melucuti senjata Israel tetapi seruan untuk menghentikan segala bentuk ketidakstabilan di dunia.
Ia juga mengatakan, penyerangan terhadap pasukan perdamaian PBB di Lebaon yang disengaja sama sekali tidak dapat diterima.
Baca Juga: Jerman Batalkan Acara Peringatan 60 Tahun Hubungan Diplomatik dengan Israel
Pernyataan presiden Prancis itu muncul setelah pasukan penjaga perdamaian PBB mengatakan tembakan Israel ke markas mereka di Lebanon selatan pada Kamis (10/11) melukai dua anggota Blue Helmets, yang memicu kecaman dari anggota misi Eropa.
Sebelumnya, Presiden Prancis telah mengatakan, pengiriman senjata yang digunakan dalam konflik di Gaza harus dihentikan sebagai bagian dari upaya lebih luas untuk menemukan solusi politik, yang mendorong Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk mengatakan, menempatkan pembatasan pada Israel hanya akan menguntungkan Iran dan proksinya.
Prancis bukanlah penyedia senjata utama bagi Israel, hanya mengirimkan peralatan militer senilai 30 juta euro ($33 juta) tahun lalu, menurut laporan ekspor senjata tahunan Kementerian Pertahanan. [An]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Macron akan Umumkan Perdana Menteri Baru Hari Ini