Jakarta, 7 Jumadil Akhir 1438/ 6 Maret 2017 (MINA) – Dalam pembukaan IORA Business Summit 2017, Presiden RI Joko Widodo mengatakan betapa besar potensi bisnis yang ada di kawasan Samudra Hindia.
Pada pembukaan tersebut Presiden berkesempatan menjadi pembicara utama di hadapan sejumlah kepala negara anggota IORA, delegasi, dan tamu kehormatan pada hari Senin, 6 Maret 2017, di Jakarta Convention Center.
“Kawasan Samudra Hindia ini adalah kawasan yang amat luas sekali. Di dalam kawasan raksasa ini banyak sekali tantangan-tantangan yang kita hadapi. Namun, karena saya pernah menjadi pengusaha, setiap tantangan itu justru menciptakan peluang bagi pengusaha. Di situlah peluang bisnisnya,” katanya.
Baca Juga: Prof Abd Fattah: Pembebasan Al-Aqsa Perlu Langkah Jelas
Samudra Hindia sendiri merupakan wilayah yang ditinggali lebih dari 2,7 miliar penduduk di negara yang berbatasan dengannya. Hal itu menjadikan Samudra Hindia sebagai wilayah yang menyimpan potensi strategis untuk pengembangan bisnis global.
“Saya mencatat bahwa setengah dari perjalanan kontainer adalah lewat Samudra Hindia. Yang kedua, dua pertiga pengapalan tanker energi itu lewat Samudra Hindia. Yang ketiga, 2,7 miliar orang itu tinggal di kawasan IORA. Oleh sebab itu, Samudra Hindia adalah samudra masa depan. Masa depan ekonomi dunia ada di kawasan ini,” kata Presiden RI.
Oleh karena itu, pertemuan bisnis antara Negara Lingkar Samudra Hindia tersebut dinilai memiliki peran dan arti yang besar. Kesempatan ini sekaligus sebagai momentum untuk memperkuat kemitraan antara negara-negara anggota IORA dalam mewujudkan kemakmuran di wilayah Samudra Hindia.
“Indonesia ingin memperkuat poros maritim untuk dihubungkan dengan IORA. Sekali lagi, kami membutuhkan kemampuan bisnis Bapak/Ibu sekalian untuk menciptakan solusi atas berbagai peluang yang tadi saya sampaikan,” tambahnya.
Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama
IORA Business Summit 2017 yang turut dihadiri oleh kalangan pengusaha serta perwakilan kamar dagang dan industri dari masing-masing negara anggota IORA, benar-benar dimanfaatkan oleh pemerintah Indonesia. Dalam kesempatan itu, Presiden Joko Widodo sempat membagi kisahnya di masa sebelum mengemban amanah sebagai Presiden Republik Indonesia.
“Sebelum saya masuk ke dunia politik, sekitar 12 tahun yang lalu, saya adalah pengusaha yang lebih dari 20 tahun hidup di dunia usaha. Boleh dibilang saya seperti Bapak/Ibu sekalian. Bagi saya menjadi seorang pengusaha itu sederhana, pelanggan kita menuntut kita untuk bekerja yang pertama ‘on time‘, yang kedua memberikan harga yang kompetitif, yang ketiga ‘on spec‘, artinya mutu yang baik,” tambahya. (T/R12/RI-1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa