Jakarta, MINA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, sejarah telah mencatat peran besar para ulama, para kiai, para santri dalam masa perjuangan kemerdekaan, dalam menjaga NKRI, dalam menjaga Bhinneka Tunggal Ika dan selalu memandu ke jalan kebaikan, ke jalan kebenaran, ke jalan kemajuan.
“Maka tiga tahun lalu, saya menetapkan peringatan Hari Santri di Indonesia setiap tanggal 22 Oktober,” kata Presiden Jokowi melalui akun twitter pribadinya, yang dikutip MINA, Senin (22/10).
Adapun alasan memilih 22 Oktober, Menurut Presiden Jokowi, pada tanggal itu, di tahun 1945, Kiai Hasyim Asy’ari menyerukan para santrinya untuk berjuang mencegah Belanda kembali menguasai Indonesia. “Sebuah deklarasi Resolusi Jihad hasilnya kita nikmati sekarang.”
Sebelumnya, Jokowi juga telah memberikan sambutan pada Peringatan Hari Santri Nasional 2018, di Lapangan Gasibu, Bandung, Jawa Barat, Ahad (21/10).
Baca Juga: Kunjungi Rasil, Radio Nurul Iman Yaman Bahas Pengelolaan Radio
Puluhan ribu santri dari seluruh Indonesia memperingati Hari Santri sebagai bentuk penghormatan, penghargaan, dan rasa terima kasih negara kepada para kiai, kepada para alim ulama, kepada para santri, dan kepada seluruh komponen bangsa yang mengikuti teladan para kiai dan para alim ulama.
“Menjadi santri adalah menjadi Islam yang cinta bangsa, menjadi pribadi muslim yang religius, dan yang berakhlakul karimah sekaligus nasionalis,” tulis Jokowi.(T/R04/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)