Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden Rusia Bertemu Sandera Israel, Putin Ucap Terima Kasih kepada Hamas

Rudi Hendrik Editor : Bahron Ans. - 1 menit yang lalu

1 menit yang lalu

2 Views

Presiden Rusia Vladimir Putih bertemu sandera Rusia-Israel Alexander Trufanov dan anggota keluarganya di Moskow, Rabu, 16 April 2025. (Gambar: dok. QNN)

Moskow, MINA – Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan seorang sandera Rusia-Israel pada Rabu (16/4) yang baru saja dibebaskan dari Gaza, dan menyatakan bahwa hubungan lama Moskow dengan Palestina membantu mengamankan pembebasannya.

Pada kesempatan itu, Putin menyampaikan “ucapan terima kasih” kepada Hamas atas apa yang disebutnya sebagai “tindakan kemanusiaan,” Quds News Network melaporkan, Kamis (17/4).

“Fakta bahwa Anda sekarang bebas adalah hasil dari hubungan Rusia yang stabil selama bertahun-tahun dengan rakyat Palestina, dengan perwakilan dari berbagai organisasi,” kata kantor berita Rusia yang mengutip pernyataan Putin kepada mantan sandera Alexander Trufanov dan anggota keluarganya.

“Di sini kami harus menyampaikan ucapan terima kasih kepada pimpinan dan sayap politik Hamas atas tindakan yang dilakukan kepada kami dalam melaksanakan tindakan kemanusiaan ini,” tambahnya.

Baca Juga: Di Hadapan Menlu AS, Sugiono: Indonesia Siap Evakuasi 1.000 Warga Palestina

Rusia, kata Putin, “telah benar-benar melakukan segala yang mungkin” untuk mengamankan pembebasan Trufanov dan akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk memastikan mereka yang masih disandera akan dibebaskan.

Trufanov dibebaskan pada tanggal 15 Februari setelah hampir 500 hari ditawan sebagai bagian dari tahap pertama perjanjian gencatan senjata.

Namun, pada tanggal 18 Maret, Israel melanggar gencatan senjata dengan kembali menyerang Jalur Gaza, yang menandai runtuhnya kesepakatan gencatan senjata dan pertukaran tahanan yang telah berlaku sejak tanggal 19 Januari 2025.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, yang dicari oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC), berupaya membebaskan lebih banyak sandera Israel tanpa memenuhi komitmen Israel, termasuk mengakhiri perang dan menarik diri dari Gaza. []

Baca Juga: Badan Nuklir IAEA Diminta Netral dalam Perundingan Teheran-Washington

Mi’raj News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda