Moskow, MINA – Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, negaranya siap membantu mengatasi krisis ketahanan pangan global, jika sanksi Barat yang dijatuhkan karena perangnya dengan Ukraina dicabut, kata Kremlin dalam sebuah pernyataan Kamis (26/5).
“Vladimir Putin menekankan bahwa Federasi Rusia siap memberikan kontribusi signifikan untuk mengatasi krisis pangan melalui ekspor biji-bijian dan pupuk, asalkan pembatasan bermotif politik dari Barat dicabut,” kata Putin dalam pembicaraan telepon dengan Perdana Menteri Italia Mario Draghi, menurut pernyataan itu, Anadolu Agency melaporkan.
Pemimpin Rusia mengatakan, rantai pasokan telah terganggu karena Rusia telah terputus dari logistik global dan sistem keuangan oleh AS dan UE, sehingga tidak mungkin bagi Rusia untuk mengangkut makanan dan pupuk, serta melakukan transaksi keuangan terkait.
“Ketika membahas masalah keamanan energi, pihak Rusia menegaskan niatnya untuk terus memastikan pasokan gas alam ke Italia dengan harga yang ditetapkan dalam kontrak,” tambah pernyataan itu.
Baca Juga: Israel Duduki Desa-Desa di Suriah Pasca-Assad Terguling
Putin dan Draghi juga berbicara tentang situasi di Ukraina, dan Presiden Rusia memberi tahu Perdana Menteri Italia tentang langkah-langkah yang diambil Rusia untuk memulihkan kehidupan “di wilayah yang dibebaskan.”
Barat telah memberlakukan serangkaian sanksi terhadap Rusia menyusul perangnya terhadap Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari.
Pada konferensi pers kemudian di Roma, Draghi mengatakan, dia memutuskan untuk menghubungi Putin karena krisis pangan besar-besaran yang dapat dipicu oleh perang di Ukraina.
“Saya menelepon Putin untuk menanyakan apakah ada sesuatu yang bisa dilakukan untuk membuka kunci gandum yang sekarang diblokir di gudang Ukraina, karena krisis pangan mendekat — di beberapa negara Afrika sudah terjadi — dan akan memiliki proporsi raksasa dan konsekuensi kemanusiaan yang mengerikan, ” kata Perdana Menteri Italia. (T/RI-1/RS3)
Baca Juga: Ribuan Warga Inggris Demo Kecam Genosida Israel
Mi’raj News Agency (MINA)