Jakarta, MINA – Presiden Joko Widodo dalam pidato sidang bersama Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, (16/8), mengatakan, pentingnya kualitas sumber daya manusia (SDM) dan hilirisasi industri untuk mewujudkan Indonesia unggul dan maju.
Menurutnya dalam mencapai Indonesia unggul, diperlukan SDM yang berakhlak mulia dan berideologi pancasila serta memiliki pengetahuan dan teknologi sehingga bisa melompat dan mendahului bangsa lain.
“Kita butuh terobosan-terobosan jalan pintas yang cerdik yang mudah yang cepat. Kita butuh SDM unggul yang berhati Indonesia, berideologi Pancasila. Kita butuh SDM unggul yang toleran yang berakhlak mulia. Kita butuh SDM unggul yang terus belajar bekerja keras, berdedikasi. Kita butuh inovasi-inovasi yang disruptif yang membalik ketidakmungkinan menjadi peluang. Yang membuat kelemahan menjadi kekuatan dan keunggulan,” kata Jokowi.
Lebih lanjut ia mengatakan, selain SDM yang berkualitas harus bisa melakukan hilirisasi industri dengan memanfaatkan sumber daya alam.
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi
“Memang negara kita ini kaya bauksit, batubara, kelapa sawit, ikan, dan masih banyak lagi. Tapi tidak cukup di situ. Kalau kita melakukan hilirisasi industri kita pasti bisa melompat lagi. Kita bangun industri pengolahan bauksit sehingga impor alumina tidak perlu dilakukan,” ujarnya.
Ia menjelaskan, dengan bangun hilirisasi industri batubara menjadi DME (Dimethyl Ether) sehingga bisa mengurangi impor jutaan ton LPG setiap tahunnya.
“Kita bangun hilirisasi industri nikel menjadi ferro nikel sehingga nilai tambah nikel kita akan meningkat 4 kali lipat. Kita harus berani memulai dari sekarang beberapa lompatan kemajuan sudah kita lakukan. Kita sudah mulai dengan program B20, akan masuk ke B30 campuran solar dengan 30 persen biodiesel. Tapi kita bisa lebih dari itu kita bisa membuat B100,” jelasnya.
Ia yakin jika hal ini dilakukan semua elemen dengan berbenah bersama, maka Indonesia akan mampu melakukan lompatan-lompatan kemajuan secara signifikan.
Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah
“Jika kita, kita semua, segera serius berbenah bersama, saya yakin kita akan mampu melakukan lompatan-lompatan kemajuan secara signifikan. Momentumnya adalah sekarang tatkala kita antara 2020 hingga 2024, berada di puncak periode bonus demografi. Jika kita lebih fokus mengembangkan kualitas SDM dan menggunakan cara-cara baru maka saya yakin bonus demografi menjadi bonus lompatan kemajuan,” tambahnya. (L/R10/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon