Khartoum, MINA – sudan/">Presiden Sudan Omar Al-Bashir yang telah berkuasa selama 30 tahun, pada Kamis (11/4) pagi telah dilaporkan lengser, televisi nasional dan sejumlah media melaporkan.
Namun, tidak segera jelas apakah Bashir mengundurkan diri atau dipaksa turun jabatan oleh militer.
Sejak Kamis pagi, jutaan rakyat Sudan turun ke jalan-jalan ibu kota Khartoum berjalan kaki dan naik kendaraan menuju Markaz Umum Tentara Nasioal Sudan.
Terlihat para pemuda naik bergerombol di atap bus-bus kecil seraya bersorak-sorak “merdeka, merdeka”. Mereka dengan gembira merayakan “lengsernya” penguasa terlama di negeri Afrika tersebut.
Baca Juga: Trinidad dan Tobago Umumkan Keadaan Darurat Pembunuhan
Kantor-kantor dan toko-toko tutup di hari itu sejak pagi.
Sumber MINA di lokasi mengatakan, kantor sejumlah kementerian pun tutup. Mereka menunggu rencana pengumuman resmi pada Kamis siang oleh militer.
Sebelumnya pada Sabtu, 6 April, demonstrasi besar-besaran yang menuntut Presiden mundur berujung bentrok dengan aparat keamanan, 21 demonstran tewas dan 250 lainnya luka.
Para pemrotes mendesak militer untuk mendukung tuntutan mundurnya Bashir.
Baca Juga: Sebanyak 69 Migran Tewas Tenggelam di Lepas Pantai Maroko
Namun, Bashir menolak mundur dan mengatakan agar oposisi memilih jalan pemilihan umum. (L/RI-1/R06)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sekjend PBB Khawatirkan Ketahanan Pangan Sudan yang Kian Buruk