Khartoum, MINA – Presiden Sudan Omar Hasan al-Bashir pada hari Sabtu (23/2) menunjuk Wakil Presiden Pertama dan Perdana Menteri baru.
Menteri Pertahanan Awad Ibn Oaf ditunjuk sebagai wakil presiden pertama dan mantan Gubernur negara bagian Al-Gazeera Mohamed Tahir Aila ditunjuk sebagai perdana menteri baru. Anadolu Agency melaporkan.
Sebelumnya, pada hari Jumat (22/2), Presiden Bashir mengumumkan satu tahun keadaan darurat nasional dan membentuk pemerintahan sementara.
Bashir pun mengganti semua gubernur negara bagian dengan pejabat senior militer.
Baca Juga: Trump: Rakyat Suriah Harus Atur Urusan Sendiri
Dia juga meminta parlemen Sudan untuk menunda amandemen konstitusi yang akan memungkinkannya mencalonkan diri untuk masa jabatan selanjutnya dalam pemilihan presiden pada tahun 2020.
“Saya mengumumkan bahwa dialog nasional akan berlanjut dan meminta parlemen untuk menunda amandemen konstitusi,” katanya.
Sudan diguncang oleh protes massa selama dua bulan terakhir, dengan demonstran mengecam kegagalan al-Bashir memperbaiki krisis ekonomi negara itu.
Para pejabat Sudan mengatakan sekitar 31 orang telah terbunuh sejak protes dimulai pada bulan Desember, meskipun oposisi memperkirakan jumlahnya mendekati 50 orang.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Sebagai negara berpenduduk 40 juta orang, Sudan telah berjuang untuk pulih dari kehilangan tiga perempat dari produksi minyaknya sejak Sudan Selatan berpisah pada tahun 2011. (T/RS2/RS3)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Parlemen Brasil Keluarkan Laporan Dokumentasi Genosida di Gaza