Teheran, 10 Ramadhan 1434/17 Juli 2013 (MINA) – Presiden Iran terpilih Hassan Rowhani menepis ancaman aksi militer terhadap negaranya oleh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, dengan mengatakan peringatan tersebut hanya membuatnya “tertawa”.
“Ketika ada yang mengatakan (Amerika Serikat dan Israel) bahwa semua opsi ada di meja dan ketika sebuah negara regional yang sengsara (Israel) mengatakan hal-hal seperti itu, akan membuat Anda tertawa,” kata Rowhani dalam pidato di depan para veteran perang Iran-Irak, Morocco World News melaporkan, Rabu (17/7), dikutip Kantor Berita Islam MINA (Mi’raj News Agency).
“Siapa Zionis sehingga mengancam kami?” Kata ulama moderat itu, bersikeras bahwa peringatan pembalasan Iran telah menghentikan Israel melaksanakan ancamannya untuk melancarkan serangan terhadap Iran.
Netanyahu pada Ahad (14/7) melontarkan ancaman baru akan mengambil tindakan militer sepihak untuk menghentikan program nuklir Iran, meremehkan Rowhani dengan menyebutnya sebagai “serigala berbulu domba” yang akan “tersenyum dan membangun bom”.
Baca Juga: Gunung Berapi Kanlaon di Filipina Meletus, 45.000 Warga Mengungsi
“Kami lebih dekat dari pada Amerika Serikat. Kami lebih rentan. Dan karena itu, kita harus menjawab pertanyaan ini tentang bagaimana untuk menghentikan Iran, mungkin sebelum Amerika Serikat melakukannya,” kata Netanyahu pada CBS News.
“Mereka merayap sampai ke garis merah. Mereka belum menyeberang, itu belum, “kata Perdana Menteri Israel, mengacu pada titik di mana Iran akan mampu membuat senjata nuklir pertamanya.
“Mereka semakin dekat dan lebih dekat kepada bom. Dan mereka harus diberitahu dengan tegas bahwa itu tidak akan dibiarkan terjadi.”
Israel adalah satu-satunya negara yang memiliki tenaga nuklir namun tidak diumumkan di Timur Tengah.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Selamat dari Pemakzulan
Iran selama bertahun-tahun telah berselisih dengan kekuatan dunia atas program nuklirnya. Negara-negara Barat dan Israel percaya bahwa Iran bertujuan untuk mengembangkan kemampuan senjata atom. Namun Teheran menegaskan program nuklirnya sepenuhnya bertujuan damai.
Rowhani akan resmi menggantikan Mahmoud Ahmadinejad sebagai Presiden Iran pada tanggal 3 Agustus. (T/P09/R2).
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Jumat Pagi Sinagog Yahudi di Meulbourne Terbakar
Baca Juga: Taliban Larang Pendidikan Medis Bagi Perempuan, Dunia Mengecam