Washington, MINA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Senin (24/2) telah memecat 2.000 karyawan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) dan menempatkan ribuan lainnya dalam status cuti administratif.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintahannya untuk mengurangi pengeluaran anggaran pemerintah federal dan merampingkan birokrasi pemerintah. Al-Jazeera melaporkan.
Lembaga USAID memiliki lebih dari 10.000 karyawan di seluruh dunia. Ia adalah lembaga utama pemerintah AS yang bertanggung jawab atas bantuan luar negeri dan pembangunan internasional.
Pemangkasan besar-besaran ini menimbulkan kekhawatiran tentang kemampuan USAID dalam menangani krisis global dan melanjutkan program-program kemanusiaan penting.
Baca Juga: Trump Puji Prabowo di KTT Perdamaian Sharm El-Sheikh
Trump berpendapat, langkah ini diperlukan untuk mengurangi pengeluaran pemerintah yang berlebihan.
Keputusan ini juga menghadapi tantangan hukum dari serikat pekerja dan kelompok lainnya, yang mempertanyakan kewenangan pemerintah untuk memangkas anggaran lembaga independen tanpa persetujuan kongres.
Namun, seorang hakim federal telah mengizinkan pemerintahan Trump untuk melanjutkan rencana ini, meskipun ada keberatan hukum. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Prabowo Hadiri KTT Perdamaian Sharm El-Sheikh, Dukung Upaya Perdamaian Gaza