Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden Turki akan Kunjungi Cina Pertengahan Mei

Syauqi S - Rabu, 19 April 2017 - 12:44 WIB

Rabu, 19 April 2017 - 12:44 WIB

338 Views ㅤ

turki-recep-tayyip-erdogan/">Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (Foto: World Bulletin)

Ankara, 21 Rajab 1428/19 April 2017 (MINA) – turki-recep-tayyip-erdogan/">Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akan mengunjungi Tiongkok pada pertengahan Mei, Wakil Perdana Menteri Tugrul Turkes mengataan Selasa (18/4).

Turkes bertemu Wakil Perdana Menteri Cina Liu Yandong di kantornya di Istana Cankaya di Ankara.

Berbicara kepada media, ia mengatakan kunjungan Liu adalah kunjungan level tertinggi dari Cina ke Turki pada tahun 2017, World Bulletin melaporkan yang dikutip MINA.

“Presiden kami menerima undangan yang mulia Xi (Presiden Cina Xi Jinping]) dan akan mengunjungi Beijing untuk menghadiri KTT The Belt and Road antara 14 Mei dan 15 Mei mendatang,” kata Turkes.

Baca Juga: Trump Klaim Mesir dan Yordania akan Patuhi Usulan Pembersihan Etnis Palestina

Ia menambahkan bahwa perspektif Turki dan Cina tentang kebangkitan Jalur Sutra yang historis masih tumpang tindih.

Pada 2013, Presiden Xi mengusulkan proyek jalur sutra moderen dengan semboyan ‘One Belt One Road’ untuk meningkatkan hubungan interkonektivitas dan perdagangan di antara negara-negara Asia, Asia Tengah, dan Eropa melalui penghubung maritim dan infrastruktur darat moderen.

Wakil Perdana Menteri Cina Liu juga mengucapkan selamat kepda Turki atas kemenangan kubu Erdogan dalam referendum konstitusi hari Ahad.

“Dua hari yang lalu, sistem presidensial diterima di Turki. Kami menyaksikan perayaan puluhan ribu orang Turki di sepanjang jalan dengan bendera Turki, ketika kami dalam perjalanan dari bandara ke pusat kota,” ujarnya.

Baca Juga: Tabrakan Pesawat American Airlines vs Helicopter UH-60 Black Hawk, Ini Reaksi Trump

“Kami mengucapkan selamat kepada Turki atas nama Republik Rakyat Cina,” kata Liu.

Jutaan pemilih pergi ke tempat-tempat pemungutan suara Ahad untuk memutuskan perubahan konstitusi negara yang hasilnya mengubah Turki dari sistem parlementer menjadi presidensial. (T/R11/P2)

 

 

Baca Juga: Mengenaskan, Pembakar Al-Qur’an Asal Swedia Ditemukan Tewas di Apartemenya

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

 

 

Baca Juga: Albania Tolak Terima Pengungsi Palestina

Rekomendasi untuk Anda

Internasional
Dunia Islam
Internasional
Asia
Asia
Internasional