Riga, Latvia, 30 Dzulhijjah 1435/24 Oktober 2014 (MINA) – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, Amerika Serikat (AS) telah memberikan senjata kepada kelompok bersenjata di Suriah, di mana pemerintah mencap kelompok sebagai “teroris”.
Dalam konferensi pers di Riga bersama Presiden Latvia Andris Berzins, Kamis (23/10), Erdogan mengatakan, AS telah mempersenjatai Partai Persatuan Demokrasi atau PYD yang menurutnya berafiliasi dengan Partai Buruh Kurdistan atau PKK.
PKK dianggap sebagai kelompok teroris oleh Turki, Amerika Serikat dan Uni Eropa, Anadolu Agency yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.
Partai Persatuan Demokrasi sedang berjuang melawan militan kuat ISIS yang berusaha menguasai kota perbatasan Suriah, Kobane, sejak pertengahan September lalu.
Baca Juga: Pertama Kali Serangan Israel Targetkan Pasukan Keamanan Suriah, Tiga Tewas
“Kami telah mengatakan, ada komandan PKK di jajaran pertempuran PYD di Suriah,” kata Erdogan. “Kami telah mengatakan, setiap bantuan AS akan jatuh ke kelompok organisasi teroris.”
AS sebelumnya telah melakukan penerjunan bantuan 27 bundel senjata, amunisi dan pasokan medis ke Partai Persatuan Demokrasi pada Senin.
Namun ISIS yang menjadi lawan PYD justeru mendapatkan sebagian senjata, sebagaimana yang dinyatakan oleh militan dalam situs web-nya.
“Sebagian dari senjata-senjata disita oleh ISIS,” kata Erdogan. “Tapi sisanya, disita oleh organisasi teroris lainnya, PYD. Turki tidak pernah bersandar kepada bantuan militer tersebut dan AS melakukan itu meskipun Turki menentangnya.”
Baca Juga: Jumlah Korban Tewas Kebakaran Los Angeles Meningkat Jadi 24 Orang
Kota perbatasan Kobane yang juga dikenal Ayn Al-Arab, saat ini di bawah kendali Unit Perlindungan Rakyat, sayap bersenjata Partai Persatuan Demokrasi.
Kota perbatasan Suriah-Turki telah menjadi medan pertempuran sengit antara kelompok-kelompok Kurdi dan ISIS sejak pertengahan September.
Presiden Turki meminta pemerintah AS untuk memahami “dilema” di Kobane.
“Kobane tidak strategis bagi AS,” katanya. “Ini bisa menjadi strategis bagi kami saja. Dan juga, Turki saat ini menampung semua warga sipil yang melarikan diri dari kota. Tidak ada warga sipil di sana.”
Baca Juga: Demonstrasi di Libya Tolak Normalisasi dengan Israel
Diperkirakan 1,5 juta pengungsi Suriah, termasuk sekitar 200.000 dari Kobane, tinggal di kamp-kamp pengungsi di seluruh Turki.
Erdogan mengatakan kelompok Suriah harus dibantu oleh tentara Suriah sendiri dan pejuang Peshmerga dari Pemerintah Otoritas Kurdi di Irak Utara. (P001/P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Menteri Luar Negeri Italia Kunjungi Suriah, Hidupkan Kembali Hubungan