Ankara, 14 Syawal 1434/21 Agustus 2013 (MINA) – Presiden Turki Abdullah Gul, Selasa (20/8), mendesak setiap orang untuk menghentikan pembunuhan di Mesir.
“Setiap orang harus memberikan upaya untuk tidak melihat satu kehidupan hilang di Mesir,” kata Gul dalam konferensi pers bersama setelah bertemu dengan Presiden Slovakia Ivan Gasparovic di Ankara.
“Mesir mencicipi demokrasi sekali dan orang memasuki sistem multipartai setelah rezim otoriter yang panjang.”
Gul menyatakan bahwa rasa sakit itu tidak bisa dibiarkan terus terjadi dan jalannya peristiwa harus dihentikan, semua orang harus merasakan derita rakyat Mesir dengan melakukan reli, Anadolu Agency melaporkan yang dikutip Kantor Berita MINA (Mi’raj News Agency).
Baca Juga: Diplomat Rusia: Assad dan Keluarga Ada di Moskow
“Hal yang harus dilakukan adalah menyediakan pemilu untuk memilih wakil rakyat secara bebas sesegera mungkin tanpa terkecuali dan untuk mengakhiri pertumpahan darah di Mesir,” kata Gul.
Gul dan Gasparovic juga melihat foto-foto insiden Mesir yang tidak dapat diterima dan mereka selalu mengikuti perkembangannya.
Gul mengatakan dunia Islam memasuki masa pembelahan sementara dengan berlangsungnya insiden Mesir, dan ia mengungkapkan kesedihannya tentang masalah ini.
Agar Mesir keluar dari kekacauan ini, Gul menggarisbawahi dan mengatakan langkah pertama yang harus diambil saat ini adalah mengakhiri pertumpahan darah di Mesir.
Baca Juga: Penulis Inggris Penentang Holocaust Kini Kritik Genosida Israel di Gaza
Sementara itu, perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan pada hari Selasa bahwa kudeta di Mesir adalah kudeta dalam arti di setiap tempat ada darah. Erdogan mencatat adanya perempuan dan orang tewas tanpa ampun dalam kudeta ini. Dia mengingatkan bahwa Turki adalah negara yang paling keras memaki kudeta.
“Beberapa anggota pers terbunuh di Mesir oleh orang-orang yang ditunjuk oleh diktator Mesir,” kata Perdana Menteri Turki dalam pertemuan kepala provinsi Partai Keadilan dan Pembangunan (AK).
Erdogan menekankan bahwa jika mereka (Turki) tinggal diam di depan kudeta Mesir, mereka tidak akan memegang hak untuk mengatakan sesuatu jika perangkap yang sama terjadi untuk mereka di masa depan. (T/P09/R2).
Mi’raj News Agncy (MINA)
Baca Juga: Polandia Komitmen Laksanakan Perintah Penangkapan Netanyahu
Baca Juga: Ratusan Ribu Warga Spanyol Protes Penanganan Banjir oleh Pemerintah