Turki.jpg">Turki.jpg" alt="Presiden Turki" width="270" height="186" />Kairo, 6 Dzulqa’dah 1434/12 September 2013 (MINA) – Presiden Turki Abdullah Gül mengatakan bahwa memaksa rezim Suriah menyerahkan senjata kimia merupakan langkah yang berarti dan baik, tetapi memperingatkan bahwa penyelesaian krisis Suriah bukan hanya tentang isu senjata kimia.
“Kami sudah tahu bahwa ada sejumlah besar senjata kimia di salah satu negara tetangga kita. Jadi, pembersihan senjata kimia di Suriah merupakan perkembangan yang berarti. Aspek selanjutnya adalah masalah ini bukan semata-mata tentang senjata kimia, “kata Gul kepada wartawan setelah pembukaan Forum Sistem Keuangan Internasional di Istanbul, di mana ia memberikan pidato sebagaimana yang dilansir oleh MEMO dan diberitakan Mi’raj News Agency (MINA).
Gül menambahkan bahwa perang yang sedang berlangsung di Suriah telah menyebabkan terbunuhnya lebih dari 100.000 orang dan kehancuran bangsa. Dalam pidato tersebut, dia menyerukan Amerika Serikat agar melihat tragedi Suriah dari perspektif itu.
Sementara Jaringan Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SNHR) melaporkan bahwa sekitar 101.513 orang telah kehilangan nyawa mereka sejak Maret 2011 hingga 21 Agustus 2013, dengan jumlah 89.644 adalah warga sipil, 88 persen dari total korban tewas.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Angka itu 57 persen lebih tinggi dari jumlah korban tewas di kalangan warga sipil selama Perang Dunia Kedua.
Baru-baru ini, pihak rezim Suriah yang dipimpin Bashar Al-Ashad memutuskan untuk menyerahkan senjata kimia kepada pihak ketiga. Namun, keputusan itu masih perlu dipantau kembali.
Mengenai tawaran Olimpiade yang gagal di Istanbul, Gül mengatakan, “Kami sangat sedih bahwa Istanbul tidak dipilih untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2020, tapi kami sangat yakin bahwa setiap orang memainkan peran mereka demi memenangkan kehormatan menjadi tuan rumah Olimpiade, dan kita tidak boleh lupa bahwa Istanbul merupakan pesaing kuat Tokyo, seperti Turki dan Istanbul yang telah di persiapkan dengan baik, yang akan merefleksikan semua. ”
Gül juga berbicara tentang krisis keuangan global yang membawa korban pada AS dan Eropa menekankan bahwa “ekonomi Turki berada dalam kondisi baik dan itu bisa menjadi peningkatan besar di masa depan, dan pemilu mendatang tidak perlu khawatir untuk siapa pun.” (T/P08/P02)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)