Caracas, MINA – Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyatakan tindakan Israel dan negara-negara Barat pendukungnya lebih buruk daripada kejahatan Nazi Jerman dan Hitler.
Ia mengatakan pasukan ini sekarang bergerak menuju Lebanon setelah menghancurkan Libya dan Irak, menegaskan bahwa apa yang terjadi adalah perang melawan orang-orang Arab dan upaya untuk menjajah seluruh Timur Tengah. The New Arab melaporkan, Selasa (1/10).
Maduro mengatakan, IPBB telah memaafkan Israel atas pembunuhan ribuan orang, sementara dunia tetap diam. Ia membandingkan situasi saat ini dengan impunitas yang dinikmati oleh Mussolini dan Hitler.
Menanggapi ancaman terhadap Iran, Irak, dan Yaman, serta operasi darat di Lebanon, ia menggarisbawahi tindakan ini merupakan proyek kolonial yang bertujuan untuk mengendalikan sumber daya energi di kawasan itu.
Baca Juga: Ribuan Massa Pro-Palestina di Washington Tuntut AS Hentikan Dukungan
Ia menyimpulkan, kemenangan Perlawanan akan menandai kemunduran imperialisme Barat dalam sejarah, menegaskan bahwa kekuatan-kekuatan penjajah mempertahankan hegemoni mereka melalui kekerasan.
Ia menyatakan keyakinannya bahwa umat manusia akan merespons, mengubah momen-momen menyakitkan menjadi pertempuran dan kemenangan.
Sebelumnya, Maduro mengutuk keras pembunuhan Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah di tangan pendudukan Israel, mencela Benjamin Netanyahu sebagai “Hitlerish” dan mengkritik para pemimpin dunia karena bungkam.
Dalam pidatonya saat unjuk rasa pro-Palestina di La Guaira, Maduro menyatakan solidaritas Venezuela dengan rakyat Lebanon dan Gaza, korban genosida dan serangan teroris yang dilakukan oleh pendudukan Israel. []
Baca Juga: Pejuang Palestina Umumkan 7 Oktober Sebagai “Hari Perlawanan”
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Keluarkan Perintah Evakuasi untuk 26 Kota di Lebanon Selatan