Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PRESIDEN YAMAN DAN HOUTHI CAPAI KESEPAKATAN

Rudi Hendrik - Kamis, 22 Januari 2015 - 10:17 WIB

Kamis, 22 Januari 2015 - 10:17 WIB

755 Views

Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi berada dalam tekanan kelompok Haouthi. (Foto: Yemen Embassy)
<a href=

Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi berada dalam tekanan kelompok Haouthi. (Foto: Yemen Embassy)" width="300" height="171" /> Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi berada dalam tekanan kelompok Haouthi. (Foto: Yemen Embassy)

Sanaa, Yaman, 1 Rabi’ul Akhir 1436/22 Januari 2015 (MINA) – Presiden Yaman Abd-Rabbu Mansour Hadi dan oposisi Houthi telah mencapai kesepakatan, pejuang akan menarik diri dari wilayah yang menghadap ke istana presiden dan kediaman pribadi presiden di ibukota Sanaa.

Pada Rabu (21/1), Hadi menyatakan siap menerima tuntutan perubahan konstitusi dan pembagian kekuasaan dengan kelompok Houthi, yang mengepung di luar rumahnya setelah mengatasi penjaga dalam dua hari baku tembak.

Seorang sumber yang dekat dengan presiden mengatakan, Presiden Hadi telah bertemu seorang pejabat Houthi, dan membantah presiden dalam tahanan rumah, meskipun dikepung sejak pagi oleh pejuang Houthi, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj islamic News Agency (MINA), melaporkan Kamis.

Hadi mengatakan, Houthi memiliki hak untuk ditempatkan di semua lembaga negara, dan rancangan konstitusi yang menjadi sumber perselisihan, menurutnya terbuka untuk dirubah.

Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan

Dia juga mengatakan Houthi setuju menarik pejuangnya dari daerah yang menghadap istananya, rumah pribadi dan kediaman resmi perdana menteri, serta pangkalan rudal, dan juga berjanji segera membebaskan kepala stafnya yang ditawan pejuang sejak Sabtu.

“Rancangan konstitusi tunduk pada perubahan, penghapusan, merampingkan dan penambahan,” kata pernyataan Presiden Hadi Rabu malam.

Setelah bentrokan di istana dan rumah presiden pada Selasa, pemimpin Houthi mengancam dalam pidatonya untuk melakukan “tindakan” lebih, kecuali Hadi menerima permintaan Houthi untuk perubahan konstitusi yang akan meningkatkan kekuatan Houthi di pemerintahan.

Houthi, sekutu Iran, menyerbu ibukota sejak empat bulan yang lalu dan telah muncul sebagai kekuatan dominan di negeri itu.

Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza  

“Presiden Hadi masih di rumahnya. Tidak ada masalah, dia bisa pergi,” kata Mohammed Al-Bukhaiti, anggota dari biro politik Houthi kepada Reuters.

Otak Kekacauan Yaman

Houthi berhasil naik ke kekuasaan setelah negara itu jatuh ke dalam kekacauan menyusul tersingkirnya pemimpin Yaman Ali Abdullah Saleh.

Namun kontroversi timbul setelah sebuah percakapan telepon bocor yang menunjukkan Saleh berbicara dengan pemberontak Houthi sebulan setelah kelompok Syiah itu menguasai ibu kota Sanaa.

Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata

Dalam rekaman audio, yang diterima oleh Al Jazeera, Rabu (21/1), Saleh terdengar mengkoordinasikan gerakan militer dan politik dengan Abdul Wahid Abu Ras, seorang pemimpin Houthi.

Audio dilaporkan direkam pada bulan Oktober 2014.

Berbicara kepada Al Jazeera dari London, mantan penasihat pemerintah di Yaman, Mohamed Qubaty, mengatakan, jika rekaman audio terbukti, hal itu menunjukkan Saleh sebagai “master kerusakan” di negeri itu.

Pada hari Rabu, Saleh menyerukan pemilihan umum dini dengan alasan pemilihan presiden dan parlemen awal akan membantu meredakan krisis politik saat ini. (T/P001/R02)

Baca Juga: Agresi Israel Hantam Pusat Ibu Kota Lebanon

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Dunia Islam
Amerika
Dunia Islam
Palestina
Timur Tengah
Kolom
Kolom
Khadijah