Shan’a, 28 Dzulqa’dah 1435 H/ 23 September 2014 M (MINA) – Presiden Yaman, Abdrabuh Mansour Hadi telah berjanji untuk memulihkan otoritas negaranya dan memperingatkan “perang saudara” di negara mayoritas Sunni tersebut.
Dia mengatakan, banyak kekuatan datang bersama-sama, baik mereka yang kehilangan kepentingan mereka di Yaman atau mereka yang didorong oleh keluhan pribadi atau untuk membalas dendam kepada negara dan bukan pada individu, atau oportunis yang memanfaatkan bencana apapun untuk menyerang negara ini.
“Shan’a sedang menghadapi konspirasi yang akan mengarah ke perang saudara,” kata Hadi dalam pidatonya di istana kepresidenan pada hari Selasa, dua hari setelah para pemberontak mengambil alih semua lembaga penting negara lainnya di ibukota. Aljazeera melaporkan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa.
Ratusan pejuang militan Houthi telah menyita pos pemeriksaan di jalan bandara dan gedung besar lainnya di ibukota, sementara patroli pemberontak bersenjata berat melaju di jalan-jalan.
Baca Juga: Sempat Dilaporkan Hilang, Rabi Yahudi Ditemukan Tewas di UEA
Hadi menegaskan,”Shan’a tidak akan jatuh.”
Utusan PBB, Jamal Benomar yang menengahi kesepakatan pada Ahad (20/9) yang ditujukan untuk mengakhiri pertempuran mematikan antara oposisi Syiah Houthi dan Sunni mengatakan, pengambilan alihan oleh militan atas lembaga-lembaga utama hampir tanpa perlawanan tampaknya untuk menandai “runtuh”nya pasukan keamanan di Shan’a.
Benomar mengatakan, perjanjian perdamaian tampaknya memegang kendali setelah sepekan bentrokan antara militan dan pejuang Sunni, pemerintah mengatakan sedikitnya 200 orang meninggal akibat peristiwa itu.
Oposisi militan Houthi, yang tahun lalu namanya sebagai Ansharullah (Pendukung Allah), melakukan pemberontakan selama satu dekade di utara pegunungan sebelum meluncurkan tawaran untuk kekuasaan di Sanaa bulan lalu.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Sementara itu, kantor berita Reuters mengutip saksi dan seorang pejabat setempat melaporkan, pesawat tak berawak serupa dengan yang digunakan oleh AS untuk melacak dan anggota serangan yang diduga Al-Qaeda di Arab Penisula, jatuh di bagian selatan negara itu pada hari Selasa.
Para saksi mata mengatakan, pesawat jatuh setelah menabrak gunung dekat kota Beihan di provinsi Shabwa selatan Yaman.
Pejabat setempat mengkonfirmasi pesawat jatuh setelah menghantam gunung dekat kota Beihan dan mengatakan, pasukan Yaman dan anggota milisi lokal yang bersekutu dengan pemerintah cepat mengepung daerah kecelakaan untuk menjaga lokasi tersebut.(T/P011/R11)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan