Jakarta, MINA – Presidium Aqsa Working Group (AWG), Rifa Berliana Arifin menegaskan bahwa mendukung perjuangan rakyat Gaza bukan hanya soal kemanusiaan, tetapi juga merupakan bentuk pembelaan terhadap Masjid Al-Aqsa dan martabat umat Islam secara keseluruhan.
Hal itu disampaikan Rifa saat membuka Seminar dan Pameran Kepalestinaan bertema “Semangat Gaza untuk Bela Masjid Al-Aqsa” yang diselenggarakan AWG pada Kamis, 16 Dzulhijjah 1446 H/12 Juni 2025 M, di Aula Hans Bague Jassin, Gedung Ali Sadikin, Kompleks Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat.
“Tema kali ini bukan sekadar ungkapan, tetapi merupakan panggilan untuk bersolidaritas dengan saudara-saudara kita di Gaza yang terus berjuang mempertahankan Al-Aqsa, kiblat pertama umat Islam dan tempat yang sangat suci,” ujar Rifa.
Menurutnya, Masjid Al-Aqsa bukan hanya simbol keagamaan semata, melainkan lambang identitas dan harga diri umat Islam. Karena itu, membela Al-Aqsa adalah membela kehormatan umat yang tengah dirampas melalui penjajahan dan penistaan yang terus berlangsung.
Baca Juga: 445 Penghapal Al-Qur’an dan Hadis Bersaing di Sumut
“Semangat warga Gaza adalah semangat keberanian dan ketahanan. Mereka terus berjuang dalam keterbatasan, dan semangat itu harus kita bawa dalam setiap langkah perjuangan,” imbuhnya.
Ia mengajak masyarakat Indonesia, khususnya kaum Muslimin, untuk memperkuat solidaritas terhadap Palestina dan terus menyuarakan pembebasan Al-Aqsa dari cengkeraman penjajahan.
Kegiatan yang digelar AWG ini turut dirangkaikan dengan Pameran Foto Kepalestinaan, pemutaran film dokumenter “Farewell to the Arms”, serta diskusi bersama tokoh-tokoh nasional dan internasional.
Sejumlah tokoh yang hadir antara lain Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri RI Ahrul Tsani Fathurrahman, Pembina AWG KH. Yakhsyallah Mansur, Ketua YPSP Dr. Ahed Abu Al-Atta, dan Kaprodi Kajian Timur Tengah dan Islam UI Prof. Yon Machmudi.
Baca Juga: Laboratorium Penerjemah dan Promotor Sastra untuk Dorong Sastra Indonesia Mendunia
AWG sendiri merupakan lembaga yang didirikan sebagai wadah perjuangan umat Islam dalam membebaskan Masjid Al-Aqsa dan mendukung palestina/">kemerdekaan Palestina. Organisasi ini lahir dari Al-Aqsa International Conference di Jakarta pada 21 Agustus 2008.
Rifa menutup pesannya dengan mengajak umat untuk menjadikan momentum ini sebagai pengingat bahwa pembelaan terhadap Al-Aqsa adalah bagian dari jihad moral yang harus terus dikobarkan.
“Mari kita dukung semua upaya memperjuangkan hak-hak sah rakyat Palestina dan membela Al-Aqsa. Semoga kita bisa melihatnya kembali bebas dan merdeka,” tutupnya. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Indonesia Punya Peran Penting Pada KTT Soal Palestina Juni Ini