Jakarta, MINA- Ketua Presidium Medical Emergency Committee (MER-C) dr. Sarbini Abdul Murad menyebut Pemerintah Amerika Serikat (AS) merupakan pencinta buta Israel, salah benar tetap dibela dan kritikan apapun tidak akan didengar.
“Apapun yang dilakukan Israel dianggap benar. Kalo istilah percintaan, Amerika Serikat cinta buta dengan Israel,” kata Sarbini kepada MINA, Kamis (23/11), mengomentari tanggapan Pemerintah AS atas surat terbuka MER-C kepada Presiden Joe Biden terkait konflik di Gaza.
Dalam tanggapan yang sampaikan oleh Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby, dinyatakan bahwa Amerika Serikat tetap teguh mendukung operasi militer Israel dan menyalahkan Hamas atas semua yang terjadi di Gaza.
Selain itu, AS masih menuduh Hamas melakukan pembantaian terhadap warga Israel dan menggunakan rumah sakit sebagai tempat persembunyian, padahal sudah hal ini sudah dibantah oleh berbagai pihak.
Baca Juga: Jawa Tengah Raih Skor Integritas Tertinggi di Indonesia, Lampaui Indeks Nasional
Dari tanggapan tersebut, kata Sarbini, ini artinya Amerika Serikat memberikan legasi kepada Israel untuk membantai penduduk Gaza.
Oleh karena itu, ia meminta kepada Presiden Joe Biden untuk membuka mata hati dalam melihat masalah di Palestina sesuai dengan realitanya, jangan hanya mendengar sepihak saja.
“Kalo yang meninggal sepuluh ribu itu dari Hamas itu wajar dalam perang, tapi ini yang meninggal kan warga sipil anak-anak perempuan,” ujarnya.
Sementara mengenai Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Sarbini menantang AS untuk mengirim tim investigasi dari PBB agar mengetahui kebenaran tuduhan Israel soal sarang Hamas.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Berhasil Masuk Gaza Utara
“Kalo dia masih tidak percaya kirim tim investigasi dari PBB apakah benar yang dikatakan oleh MER-C terkait rumah sakit,” tegasnya. (L/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)