Senin, 01 Muharram 1435/5 November 2013 (MINA) – Markas intelijen militer Mesir di Rafah di serang orang tak dikenal dengan senjata api pada Senin malam(04/11) waktu setempat.
Para pria bersenjata itu melepaskan tembakan dengan menggunakan senjata otomatis dari balik pepohonan yang diarahkan kemarkas intelijen. menurut laporan Maan News Agency seperti dikutip Mi’raj News Agency (MINA).
sementara pasukan militer setempat yang ditugaskan berada di Kantor tersebut merespon sumber ledakan dan memaksa para pelaku melarikan diri
Pasukan militer Mesir menyatakan siaga darurat dan memutuskan sambungan komunikasi dan internet di seluruh Sinai Utara selama 4 jam, dari jam 4 sampai jam 9 selasa pagi waktu setempat.
Baca Juga: Warga Palestina Bebas setelah 42 Tahun Mendekam di Penjara Suriah
Dalam laporan terkait, Pemerintah sementara Mesir pada Kamis (24/10) mengurangi penerapan jam malam nasional satu jam kecuali pada Jumat, di mana pada hari itu akan tetap berlaku mulai pukul 7 malam.
Keputusan untuk mengurangi jam malam yang berlaku mulai pukul 1-5 pagi tersebut dikeluarkan oleh keamanan Kementerian Dalam Negeri Mesir,
Jam malam pertama kali diberlakukan pada 14 Agustus lalu setelah pasukan keamanan menyerbu dua kamp protes Aliansi Nasional di Kairo, yang menyebabkan ratusan warga meninggal sehingga memicu protes berkelanjutan di jalan-jalan.
Sementara itu, di Sinai Utara terjadi kekerasan antara militer Mesir dengan militan di sana yang terus memanas seiring dengan protes harian pendukung Mursi, dilaporkan puluhan tewas dari kedua belah pihak. (T/P013/R2).
Baca Juga: Faksi-Faksi Palestina di Suriah Bentuk Badan Aksi Nasional Bersama
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan