London, MINA – Seorang pria bersenjata menyerbu Masjid Regents Park, London dan menikam muazin yang sedang mengumandangkan adzan subuh, Kamis (20/2).
Korban ditusuk di lehernya, bernama Rafat Maqlad, 69 tahun.
Media setempat melaporkan, penikaman itu terjadi ketika ratusan jamaah tengah berada di dalam masjid untuk melaksanakan sholat.
Seorang pria berusia 29 tahun telah ditangkap dan ditahan di kantor polisi pusat London.
Baca Juga: Putin Punya Kebijakan Baru, Hapus Utang Warganya yang Ikut Perang
Sebelumnya polisi mengatakan mereka dipanggil ke sebuah masjid di Park Road, NW8, pada pukul 3:10 malam karena ada penikaman, ujar seorang Jurubicara Kepolisian.
Ia mengatakan, saat petugas datang bersama paramedis dari London Ambulance Service (LAS), seorang pria ditemukan dengan luka tusuk. Dia dirawat oleh paramedis sebelum dibawa ke rumah sakit.
LAS mengatakan, pria yang ditikam di masjid dekat Taman Regent itu telah dibawa ke pusat trauma besar.
“Kami mengirim awak ambulans, seorang paramedis di dalam mobil dan seorang praktisi paramedis.” demikian LAS.
Baca Juga: Badai Salju Terjang Eropa Barat
“Tersangka adalah orang yang biasa di masjid, dan telah terlihat setidaknya enam bulan lalu” ujar Abi Watik, seorang saksi yang melihat peristiwa serangan.
“Kami terkejut, kami tidak tahu apa yang terjadi,” katanya, dengan menambahkan korban ditusuk sekali dan ia yakin tersangka telah menunggu korban.
Ayaz Ahmad, penasihat masjid mengatakan, reaksi semua orang terkejut dan ngeri, para pria berteriak.
“Itu adalah serangan ganas. Kami hidup dalam masyarakat di mana kami mendengar banyak tentang kejahatan pisau tetapi sebenarnya secara fisik berada dalam situasi di mana Anda menyaksikan sendiri percobaan pembunuhan terjadi, itu sangat mengejutkan,” ujarnya.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
TellMAMA, sebuah lembaga yang mencatat kejahatan kebencian anti-Muslim mengatakan sangat mengutuk serangan terhadap Mu’adzin di Masjid Park itu. (T/R7/P1
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel