Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PRIA MUSLIM INGGRIS BERJENGGOT DISERANG SEKELOMPOK PEMUDA

Fauziah Al Hakim - Jumat, 21 Agustus 2015 - 18:57 WIB

Jumat, 21 Agustus 2015 - 18:57 WIB

352 Views ㅤ

On Islam
On <a href=

Islam" width="300" height="200" /> On Islam

London, 6 Dzulqa’dah 1436/21 August 2015 (MINA) – Seorang pria perawat berjenggot yang beragama Islam di Inggris, diserang oleh sekelompok remaja yang mengejek jenggot dan istrinya yang menggunakan jilbab, sebelum memukulinya berulang kali di bagian wajah, Jumat 21/8, ketika berada di sebuah toko di London.

“Mulanya saya dipukul oleh salah satu dari mereka dan saya mencoba membela diri, namun semua malah memukuli saya. Saya mendapat banyak pukulan,” kata Qaiser Hamid, seorang perawat kesehatan mental, On Islam yang dikutip oleh Mi’raj Islamic News Agency (MINA) melaporkan.

“Banyak darah yang berceceran di toko itu karena saya banyak mengeluarkan darah akibat luka pukulan. Ini benar-benar tidak masuk akal,” tuturnya.

“Saya tidak merasa baik dan saya tidak ingin kembali ke toko Stocksport tersebut. Ini benar-benar mempengaruhi psikologis saya,” kata Qaiser.

Baca Juga: PM Spanyol: Kami Tidak akan Izinkan Rencana Trump Gusur Gaza

“Saya harus pergi ke rumah sakit mengenakan atasan berkerudung, karena saya tidak ingin orang-orang menghakimi,” tambah perawat yang berusia 37 tahun ini.

Serangan ini terjadi ketika Qaiser sedang berbelanja di toko Stockport dengan istrinya, Farah pada Jumat (21/8).

Kemudian, seorang gadis berteriak rasis karena melihat jenggot di wajah Qaiser, sebelum teman-teman pria gadis itu mulai meninju wajahnya.

Saat itu, Qaiser sedang berdiri di luar sebuah toko sepatu, ia butuh perawatan medis untuk luka dan memar di wajahnya.

Baca Juga: Spanyol Janji Lakukan yang Terbaik untuk Bangun Kembali Gaza

Karena kejadian itu staf toko langsung menelepon polisi dari Heaton Norris.

Para anggota geng digambarkan sebagai kulit putih dan berusia antara 15 sampai 17 tahun.

Inspektur Stephen Gilbertson yang di konfirmasi oleh Stockport menegaskan, telah memberikan perintah penyebaran di tempat sehingga polisi dapat menindak oranorang berperilaku anti-sosial dan menangkap mereka jika mereka kembali.

“Sudah cukup banyak pemuda berkumpul di sekitar pusat Stockport selama seminggu terakhir dan itu memuncak setelah kejadian ini,” kata Inspektur Gilbertson.

Baca Juga: Jerman Prihatin AS Keluar dari WHO

“Petugas harus siap siaga karena banyak insiden lain di sekitar waktu yang sama.” (T/P006/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Transparency Internasional Ungkap Dampak Korupsi bagi Perubahan Iklim

Rekomendasi untuk Anda