Yerusalem, MINA – Dua pemukim ilegal Israel tewas dan 6 lainnya terluka dalam operasi serangan “Run-Over” yang dilakukan oleh seorang pria Palestina di Yerusalem yang diduduki Jum’at (10/2) sore.
Dikutip dari Palinfo, Sabtu (11/2), dikabarkan 3 orang dalam kondisi kritis, dan sisanya luka sedang hingga serius.
Sumber-sumber Yerusalem mengatakan bahwa pelaku operasi menyerang dengan mobilnya kepada sekelompok pemukim di dekat terminal bus di lingkungan pemukiman Ramot yang dibangun di atas tanah Palestina yang diduduki.
Dia menambahkan, pelaku operasi adalah seorang warga Yerusalem, umur tidak lebih dari 30 tahun bernama Hussein Qaraqe, dengan mobil Mazda biru, menunggu para pemukim berkumpul di lokasi sebelum menabrak mereka. Pelaku kemudian ditembak mati, dan terkena beberapa peluru di sekujur tubuhnya.
Baca Juga: Pengadilan Tinggi Israel Perintahkan Netanyahu Tanggapi Petisi Pengunduran Dirinya
Pendudukan memobilisasi pasukannya di kota Yerusalem setelah operasi serangan run-over tersebut, dan sejumlah pejabat keamanan serta politisi di pemerintahan pendudukan tiba di lokasi operasi.
Operasi tersebut dilakukan beberapa jam setelah kematian tahanan Ahmed Abu Ali dari Hebron karena kejahatan kelalaian medis dengan membiarkannya meninggal secara perlahan tanpa pelayanan kesehatan di penjara pendudukan.
Pekan lalu 5 pejuang Brigade Al-Qassam syahid selama bentrokan dengan pasukan pendudukan di kamp Aqabat Jabr di Jericho.
Menurut laporan yang terdokumentasi, jumlah Zionis yang terbunuh akibat operasi telah mencapai 10 sejak awal tahun 2023, selain 61 orang terluka, di antaranya dalam kondisi kritis.
Baca Juga: Sejumlah Jenazah di Makam Sementara Dekat RS Indonesia Hilang
Pada 27 Januari lalu, setidaknya 7 orang Israel tewas dan 10 lainnya luka-luka dalam serangan penembakan yang terjadi di dekat sinagog Yahudi di pemukiman “Nabi Jacob”, di utara Yerusalem yang diduduki, sementara diumumkan bahwa pelaku operasi tersebut, Khairy Alqam, syahid, dan operasi kembali dilakukan oleh remaja Palestina bernama Muhammad Aliwat (13 tahun) keesokan harinya, melukai dua pemukim.
Akibat operasi tersebut, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memutuskan untuk mengambil tindakan segera untuk menghancurkan rumah pelaku operasi, yang menurut sumber keluarga, adalah syahid Hussein Khaled Qaraqe’ (30 tahun) dari Al-Issawiya. .
Netanyahu menginstruksikan penguatan pasukan Israel di lapangan, melakukan investigasi dan melakukan penangkapan, menurut Saluran Tujuh Ibrani. Saluran 7 Ibrani juga menambahkan bahwa Menteri Keamanan Nasional, Itamar Ben Gvir, dan Komisaris Jenderal Polisi, Yaakov Shabtai, pergi ke lokasi serangan di Yerusalem.
Sejak Januari lalu, pejuang perlawanan Palestina melakukan 530 aksi perlawanan. Akibatnya, 7 warga Israel tewas dan 38 lainnya luka-luka, menurut data Israel. (T/B0/P1)
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Mi’raj News Agency (MINA)