Nablus, MINA – Seorang pria Palestina dibunuh oleh tembakan Israel di Tepi Barat yang diduduki, tempat kekerasan Israel terhadap penduduk lokal Palestina yang memprotes peremukiman Israel selama berpekan-pekan.
Shadi Omar Lotfi Salim (41) ditembak mati di dekat desa di Beita, Selasa malam (27/7), kata Kementerian Kesehatan Palestina, The New Arab melaporkan.
Pasukan Israel membunuh pria itu saat memasuki desa sekembalinya dari pekerjaan, kata Wakil Walikota Beita Mussa Hamayel.
“Dia dibunuh dengan darah dingin,” tuding Hamayel seraya menambahkan bahwa tidak ada protes di daerah itu Selasa malam.
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza
Tentara Israel mengeluarkan pernyataan yang menuduh bahwa saat bertugas rutin, tentara “melihat seorang tersangka Palestina di daerah itu,” selatan Nablus.
“Ketika orang Palestina itu mulai maju dengan cepat menuju pasukan dengan benda mencurigakan yang diidentifikasi sebagai batang besi di tangannya, pasukan itu beroperasi untuk menghentikan tersangka mengikuti prosedur standar, termasuk dengan melepaskan tembakan peringatan ke udara,” kata pasukan Israel dalam sebuah pernyataan.
“Ketika tersangka terus maju, komandan pasukan menembak ke arah tersangka. Insiden itu akan diselidiki,” katanya pernyataan itu.
Kelompok-kelompok hak asasi manusia telah berulang kali menuduh pasukan Israel menggunakan “kekuatan yang tidak perlu dan berlebihan” serta melakukan pembunuhan di luar proses hukum terhadap warga Palestina. (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon
Mi’raj News Agency (MINA)