Athena, 11 Rajab 1438/8 April 2017 (MINA) – Seorang pria Suriah yang melakukan protes dengan membakar dirinya di pusat penahanan Vial pulau Chios pada 30 Maret lalu, akhirnya meninggal dunia.
Polisi dan sumber-sumber medis Yunani mengatakan pada Sabtu (8/4), pengungsi yang bernama Ali Aamer (27 tahun) menderita luka bakar yang meliputi 85 persen di tubuhnya.
Video yang diunggah di media sosial pada saat itu menunjukkan, Aamer yang memegang jerigen berisi bahan bakar dilalap api, beberapa saat setelah pergumulan dengan seorang polisi yang menangkapnya dari belakang, dalam upaya menghentikannya membakar diri.
Polisi tersebut juga menderita luka bakar di bagian tangan dan sedikit di wajahnya.
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel
Aamer awalnya dirawat di Rumah Sakit Skilitseion pulau Chios, timur Yunani, kemudian dibawa ke unit khusus di ibukota, Athena.
Juru bicara polisi Theodoros Hronopoulos dan dokter di Rumah Sakit Evangelismos di Athena mengonfirmasi hal itu kepada Al Jazeera yang dikutip MINA, Aamer meninggal sepekan kemudian, pada Kamis (6/4).
Menurut anggota staf rumah sakit, hingga Sabtu, tubuhnya masih di kamar mayat.
Diperkirakan sebanyak 62.000 pengungsi dan migran saat ini terdampar di daratan dan pulau-pulau Yunani, menyusul penutupan perbatasan Eropa dan kesepakatan kontroversial antara Uni Eropa dan Turki pada Maret 2016.
Baca Juga: Setelah 40 Tahun Dipenjara Prancis, Revolusioner Lebanon Akan Bebas
Berdasarkan perjanjian tersebut, migran dan pengungsi yang tiba di Yunani tanpa dokumen dapat dideportasi ke Turki jika aplikasi suaka mereka ditolak. Tetapi jika mereka memenuhi syarat untuk suaka, mereka menghadapi penundaan yang lama akibat prosedur yang kompleks dan antrian yang panjang. (T/RI-1/RE1)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Hotel Italia Larang Warga Israel Menginap Imbas Genosida di Gaza