Jakarta, MINA – LSM Solidarity Indonesia for Refugee (SIR) meminta Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR) merespon segala keluhan para pengungsi dan pencari suaka di Indonesia.
SIR menilai UNCHR tidak serius mengatasi masalah pengungsi yang saat ini sedang transit di Indonesia menuju negara ketiga sehingga banyak pengungsi depresi.
“Bukti UNCHR tidak serius mengatasi persoalan ini dari banyaknya warga international di Indonesia yang sedang mencari suaka dan pengungsi depresi. Terakhir pengungsi dari Afghanistan yang teransit di Medan bakar diri,” kata Pendiri SIR Ali Yusuf kepada wartawan, Selasa (7/12).
SIR yang dibentuk sejak 2018 lalu merupakan lembaga advokasi bagi para pengungsi dan pencari suaka yang ada di Indonesia
Baca Juga: Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah MTQ Tunanetra Internasional
Ali Yusuf mengatakan, aksi bakar diri pengungsi Afghanistan di depan kantor UNHCR di Gedung CIMB Niaga di Jalan Imam Bonjol, Medan, Sumatera Utara, pada Selasa lalu (30/11) ini merupakan bentuk protes para pengungsi kepada UNHCR.
Mereka depresi karena UNHCR tidak bisa merespon keluhan mereka yang ingin segera diterbangkan ke kenegara ketiga.
“Fakta di lapangan, UNHCR kurang respon terhadap nasib pengungsi di Indonesia. Salah satu bukitnya mereka tidak difasilitasi ketika ingin berkomunikasi dengan UNHCR,” katanya.
“Belum lama ini pada Sabtu (4/12/2021), saya menerima laporan ada aksi jahit mulut di depan gedung UNHCR Pekanbaru,” ujarnya. (L/R1/P2)
Baca Juga: Sejumlah Wilayah di Banyumas, Jateng Terendam Banjir
Mi’raj News Agency (MINA)