Jakarta, MINA – Pimpinan Pusat (PP) Perhimpunan Remaja Masjid (PRIMA) Dewan Masjid Indonesia (DMI) bekerja sama dengan Center for Strategic Policy Studies (CSPS) – Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG) Universitas Indonesia (UI) menyelenggarakan Seminar Web (Webinar) pada Kamis (16/2) sore di Jakarta.
Acara yang berlangsung secara hibrida itu juga didukung oleh Pusat Dakwah dan Perbaikan Akhlak Bangsa (PD PAB) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat, Perkumpulan Insan Tani dan Nelayan Indoensia (INTANI), serta disiarkan secara langsung oleh akun Youtube Tani TV.
Webinar Pra Muktamar II PRIMA DMI ini mengangkat tema: “Ekonomi Syariah dan Kontribusi Remaja Masjid Terhadap Kemajuan Umat,” serta menghadirkan sejumlah narasumber, antara lain Ketua CSPS SKSG UI, Guntur Subagja Mahardika, S.Sos., M.Si., dan Ketua Umum PP PRIMA DMI, Ahmad Arafat Aminullah, S.T.
Narasumber lainnya ialah Ketua PD PAB MUI Pusat, Dr. KH. Masyhuril Khamis, S.H., M.M. Adapun moderator dalam acara ini ialah Bendahara dan peneliti CSPS SKSG UI, Muhammad Ibrahim Hamdani, S.I.P., M.Si., yang juga Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kemitraan Internasional (HLN KI) PP PRIMA DMI.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
Secara tatap muka, seminar ini berlangsung di Sekretariat CSPS SKSG UI, Gedung Mochtar, Lantai 2, Kampus UI, Cikini, Jakarta.
Berdasarkan publikasi data dari hasil penelitian “SGIE Report 2022: Unlocking Opportunity,” atau “Laporan Keadaan Ekonomi Islam Global 2022: Membuka Peluang,” Indonesia menempati peringkat keempat dalam Global Islamic Economy Indicator (GIEI) atau Indikator Ekonomi Islam Global dengan skor 68,5.
Sedangkan peringkat pertama hingga ketiga dalam GIEI, secara berurutan ditempati oleh Malaysia dengan skor 207,2; Kerajaan Arab Saudi dengan skor 97,8; dan Uni Emirat Arab (UEA) dengan skor 90,2. Adapun peringkat kelima dalam GIEI ditempati oleh Republik Turki dengan skor 67,3.
Indonesia juga berhasil meraih peringkat kedua pada sektor makanan halal dalam GIEI dengan skor 71,1. Sedangkan peringkat pertama dalam sektor tersebut diraih oleh Malaysia dengan skor 123,4.
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka
Adapun peringkat ketiga hingga kelima pada sektor makanan halal dalam GIEI, secara berurutan ditempati oleh Turki dengan skor 69,8; Federasi Rusia (skor tidak ditampilkan); dan UEA dengan skor 63,3.
Kemudian, Indonesia meraih posisi ketiga pada sektor modest fashion atau tata busana dalam GIEI dengan skor 68,0. Sedangkan peringkat pertama dan kedua pada sektor tersebut, secara berurutan diraih oleh UEA dengan skor 171,8; dan Turki dengan skor 95,1.
Adapun peringkat keempat dan kelima pada sektor tata busana, secara berurutan diraih oleh Republik Rakyat China (RRC) dan Kerajaan Spanyol (skor tidak ditampilkan). (R/R1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)