Kairo, 26 Rajab 1438/ 23 April 2017 (MINA) – Aneka produk Indonesia hadir dalam pameran dagang “Food Africa 2017“, yang berlangsung di Cairo International Convention and Exhibition, Nasr City, pada 22 – 24 April 2017.
Paviliun Indonesia menampilkan berbagai produk pangan dan minuman Indonesia, seperti kopi, hasil olahan kelapa sawit, rempah-rempah, serta kacang-kacangan. Demikian siaran pers Kemlu yang dikutip MINA, Ahad (23/4).
“Ini adalah kali kedua Indonesia berpartisipasi dalam pameran Food Africa. Kami ingin mengajak masyarakat Mesir untuk dapat melihat langsung produk-produk berkualitas dari Indonesia dan bertemu langsung dengan pengusaha Indonesia untuk menjalin peluang bisnis makanan dan minuman,” ujar Duta Besar RI untuk Mesir Helmy Fauzy.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Pameran Food Africa digelar di Kairo untuk kali ketiga, dan kembali diikuti oleh ratusan perusahaan dari berbagai negara, seperti Indonesia, RRT, Polandia, Malaysia, Spanyol, Belarus, Maroko, Myanmar, dan Thailand. Pameran yang digelar selama tiga hari di hall terbesar di Mesir itu dibuka oleh Menteri Perdagangan, Industri, dan UKM Mesir, Tareq Qabil, dan Menteri Distribusi dan Perdagangan Dalam Negeri Mesir, Khaled Hanafy. Keduanya juga menyempatkan diri berkunjung ke Paviliun Indonesia beberapa saat setelah pameran dibuka.
Perusahaan Indonesia yang berpartisipasi dalam Food Africa 2017 adalah PT Kapal Api Global (kopi dan permen jahe); PT AK Goldenesia (kelapa sawit); CV Alwadi (rempah-rempah); dan PT Dua Kelinci (produk kacang dan makanan ringan). Selain itu, Paviliun Indonesia juga diisi oleh beberapa perusahaan Mesir yang merupakan distributor produk Indonesia, yaitu Haggag Co. for Export and Import; Al Kalla Import & Export Co.; Egyptian Saudi. Co. for Import & Export; dan Al Ahram Foundation.
Sebagai hububungan perdagangan di kawasan Timur Tengah dan Afrika, maka potensi pangsa pasar di Mesir tidak hanya terdapat pada jumlah penduduk negara tersebut yang mencapai 90 juta orang, tapi juga pada 1,6 milyar penduduk Afrika, Timur Tengah, dan Eropa, yang terhubung melalui Mesir.
“Kami mendorong eksportir Indonesia untuk melakukan ekspansi ke Mesir, karena Mesir memiliki nilai strategis sebagai hub perdagangan di kawasan Afrika, Timur Tengah, bahkan juga Eropa,” kata Duta Besar Helmy.
Baca Juga: Rwanda Kirim 19 Ton Bantuan Kemanusiaan ke Gaza
Beberapa produk makanan dan minuman Indonesia, seperti Indomie, permen Kopiko, kopi Tora Bika, dan Danisa butter cookies sudah beredar di Mesir dan Timur Tengah, dan cukup digemari oleh masyarakat setempat. Beberapa perusahaan Indonesia yang berpartisipasi dalam Food Africa 2017 memang tengah membidik pasar Timur Tengah dan Afrika, khususnya Mesir dan negara-negara di sekitarnya.
Partisipasi Indonesia dalam Food Africa 2017 terselenggara atas kerja sama Kementerian Perdagangan RI dan KBRI Kairo. Keikutsertaan tersebut juga merupakan bagian dari rangkaian peringatan 70 tahun Hubungan Bilateral RI – Mesir. Persahabatan kedua negara terjalin dengan sangat erat, dan Mesir merupakan salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia.
Hingga saat ini, Mesir juga merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia, dimana surplus perdagangan Indonesia dengan Mesir pada tahun 2016 mencapai USD 758 juta. Adapun pada tahun 2016, Indonesia menempati urutan ke-26 mitra dagang utama Mesir, dengan total perdagangan mencapai USD 1,462 miliar. (L/R07/R01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Korban Tewas Ledakan Truk Tangki di Nigeria Tambah Jadi 181 Jiwa