Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Promosi Produk, Wisata dan Budaya RI di Myanmar

Nidiya Fitriyah - Ahad, 1 Oktober 2017 - 21:55 WIB

Ahad, 1 Oktober 2017 - 21:55 WIB

320 Views ㅤ

Foto: Kemlu RI

myanmar-itpc-300x169.jpg" alt="" width="300" height="169" /> Foto: Kemlu RI

Yangon, MINA – Kreasi kain batik dan songket Indonesia dengan desain kebaya serta pakaian nasional Myanmar Longji, diperagakan dalam acara pembukaan Indonesian Product, Tourism and Culture (ITPC), di Junction City Mall, Yangon, 30 September – 1 Oktober 2017.

Peragaan busana Indonesia dan Myanmar, yang diperagakan para model dari Monshine Indonesia, menggambarkan kuatnya ikatan persahabatan yang panjang kedua bangsa dalam situasi apapun. Demikian keterangan pers Kemlu RI yang dikutip MINA.

“Indonesia dan Myanmar senantiasa berdampingan dalam mewujudkan kemajuan perekonomian bangsanya. Batik merupakan produk Indonesia yang sangat dikenal di Myanmar dan beras produk Myanmar yang sudah lama dikenal di Indonesia. Kedua produk tersebut menjadi simbol pengikat kedua bangsa,” kata Duta Besar RI untuk Myanmar  Ito Sumardi.

Ito menjelaskan, kegiatan ITPC 2017 dimaksudkan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan Myanmar ke Indonesia. Memperkenalkan produk kain batik Indonesia dengan desain atraktif termasuk untuk pakaian khas wanita Myanmar yaitu Longji.

Baca Juga: Diboikot, Starbucks Tutup 50 Gerai di Malaysia

Program ITPC 2017 juga diharapkan meningkatkan masuknya barang Indonesia di Myanmar. Mulai produk tekstil, makanan, consumer goods, konstruksi, farmasi, apparel, kopi, hand-bag yang menjadi andalan 20 perusahaan skala kecil dan menengah Indonesia. Termasuk juga perusahaan skala besar seperti, BNI 1946, Telkom Indonesia, PT Wika, Baaramulti Group, PT. Mikata Agung Surabaya, PT Phapros dan PT Deltomed.

Menghadiri acara ini, Walikota Yangon U Maung Maung Soe menjelaskan bahwa memahami kebiasan, kebudayaan dan kreasi bangsa lain, akan memudahkan setiap bangsa membangun kerjasama dan persahabatan. Pemahaman budaya dan alam pikiran pihak lain, akan menjauhkan dari kesalahpahaman dan pertentangan di berbagai bidang kehidupan.

“Penyelenggaraan ITPC 2017, pada hakekatnya tidak hanya memeriahkan suasana kota Yangon, tetapi yang tidak kalah penting adalah bahwa bangsa Indonesia dan Myanmar tetap terus mampu memelihara perasahabatan dalam mengupayakan kesejahteraan bangsanya,” kata Walikota Yangon.

Acara pengguntingan pita sebagai tanda pembukaan IPTC 2017, dilakukan oleh Dubes RI,  Ito Sumardi, Daw Sandar Htun; Walikota Yango, U Maung Maung Soe, dan CEO Japfa Comfeed, Mark Gerald Emban.

Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan

Untuk lebih mengenalkan budaya Indonesia, ditampilkan tarian tradisional Enggang Exotica Borneo dari Komunitas Seni Tari Taman Mini serta tari kreasi baru, yaitu Tari Asmaradana dan Dewa Ruci dari Kelompok Pragina Gong. Acara IPTC juga mengetengahkan penyanyi dan Miss Myanmar 2014, Wine Lay, untuk semakin mendekatkan publik Indonesia maupun Myanmar. ITPC 2017, dijadikan ajang kerjasama budaya, pariwisata dan pengenalan produk.(R/R04/RS3)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Ratusan Ribu Orang Mengungsi saat Topan Super Man-yi Menuju Filipina

Rekomendasi untuk Anda

Asia
Internasional
Asia
Dunia Islam
Dunia Islam
Amerika