Tel Aviv, MINA – Seorang produsen senjata Israel menjual ratusan senapan serbu kepada polisi antinarkoba di Filipina.
Presiden Rodrigo Duterte meluncurkan perang mematikan terhadap narkoba tak lama setelah berkuasa pada Juni 2016.
Sejak itu, pihak berwenang mengklaim 4.354 pengguna narkoba dan pengedar yang diduga telah tewas dalam operasi polisi.
Namun, kelompok-kelompok hak asasi manusia dan kritikus mengatakan, jumlah orang yang tewas setidaknya tiga kali lipat. Mereka mengatakan, pembunuhan itu bisa menjadi kejahatan terhadap kemanusiaan.
Baca Juga: Anak-Anak Gaza yang Sakit Dirujuk ke Yordania
Penjualan senapan serbu kepada polisi antinarkoba Filipina adalah salah satu dari beberapa yang dijual oleh Industri Senjata Israel (IWI) yang berbasis di Ramat HaSharon.
Saluran televisi Israel i24NEWS melaporkan, IWI memenangkan tender tahun lalu untuk memasok 560 senapan serbu dasar Galil ke Badan Penegakan Narkoba Filipina (PDEA), demikian The New Arab melaporkan.
Menurut dokumen yang diperoleh oleh i24NEWS, IWI juga mengamankan dua tender untuk menyediakan 1.920 pistol dan 313 senapan serbu kepada Polisi Nasional Filipina (PNP) pada puncak penumpasan berdarah Duterte.
Pemerintah Israel menyalakan lampu hijau melalui sistem kontrol ekspor pertahanannya.
Baca Juga: Kota New Delhi Diselimuti Asap Beracun, Sekolah Diliburkan
IWI memenangkan tender untuk memasok senapan serbu Galil Ace pada Juni 2017, pada saat itu ribuan orang telah tewas dalam perang narkoba Duterte.
Penjualan dilakukan hanya beberapa bulan setelah Duterte membandingkan dirinya dengan Adolf Hitler dalam komentar yang menyebabkan peringatan dan kemarahan internasional.
“Hitler membantai tiga juta orang Yahudi. Sekarang ada tiga juta pecandu narkoba (di Filipina). Saya akan senang membantai mereka,” kata Duterte pada September 2016.
Lebih dari enam juta orang Yahudi dibunuh oleh Nazi sebelum dan selama perang dunia kedua.
Baca Juga: Israel Bunuh Pejabat Hezbollah Mohamad Afif
Beberapa pekan setelah komentar kontroversial tersebut, Presiden Filipina mengumumkan bahwa dia berencana untuk membeli semua peralatan militer negaranya dari Israel.
Duterte dilaporkan akan mengunjungi Israel pada bulan September mendatang. (T/RI-1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel