Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prof Ahmad Syafi’i Mufid: Umat Islam Merindukan Kehidupan Berjama’ah

Ali Farkhan Tsani - Senin, 7 Mei 2018 - 03:49 WIB

Senin, 7 Mei 2018 - 03:49 WIB

6 Views

 

Muhajirun, MINA – Prof Ahmad Syafi’i Mufid mengatakan, umat Islam saat ini sebenarnya sangat merindukan kehidupan berjamaah.

Dalam penelitiannya terhadap aksi 411, 212, Bela Al-Aqsha, yang dihadiri puluhan, ribuan, ratusan ribu hingga jutaan, menunjukkan hal itu, katanya pada pada Tabligh Akbar Jama’ah Muslimin (Hizbullah) di Masjid An-Nubuwwah Kompleks Pesantren Al-Fatah Muhajirun, Negararatu, Natar, Lampung Selatan, Ahad (6/5/2018).

“Saya menyimpulkan berdasarkan wawancara pada puluhan peserta aksi, ada yang dari pengusaha, dosen, profesional hingga pihak keamanan. Semua mengatakan berangkat lillah, dari hati, untuk berjamaah,” ujar Peneliti Senior pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Kehidupan Keagamaan, Badan Litbang dan Diklat, Kementerian Agama itu.

Baca Juga: Hikmah Kisah Maryam, Usaha Maksimal untuk Al-Aqsa

Mereka kaum Muslimin, lanjutnya, bersama kaum Muslimin merindukan hadirnya pimpinan Muslimin, Jama’ah imaamah, masalah pokok yang sangat dirindukan.

Ia juga menyampaikan kesaksiannya dalam penelitiannya sekitar 34 tahun, tentang pengamalan Jama’ah Imaamah wujud kesatuan umat Islam dalam Jama’ah Muslimin (Hizbullah), bermula dari hanya beberapa orang saja. Namun dengan keistiqamahannya, kajian dan ta’lim yang terus-menerus, dan meningkatnya pemahaman umat, kini Jama’ah terus berkembang.

“Saya kenal dengan Imaam Wali Al-Fatah sekitar tahun 1970-an. Beliau selalu menyampaikan urgensinya kehidupan berjamaah. Itu yang selalu disammpaikan,” ujarnya di hadapan puluhan ribu jamaah yang hadir dari berbagai penjuru tanah air dan luar negeri.

 

Baca Juga: Perintah Membaca Sebelum BebasKan Al-Aqsa

Prof Ahmad Syafi’i menambahkan, meskipun umat Islam berbeda dalam berbagai aliran, pemahaman, gerakan dan lainnya, tetapi nawaytunya sama, ingin hidup berjamaah.

Ia pun berharap dari Masjid An-Nubwwah tempat penyelenggaraan Tabligh Akbar, sesuai namanya akan menjadi pusat pemberitaan tentang haq batil, memperkuat kehidupan berjamaah. (L/RS2/P2).

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Menag Bertolak ke Saudi Bahas Operasional Haji 1446 H

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Sosok
Kolom
Kolom
Tausiyah