Bekasi, MINA – Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. Dr. Amany Lubis MA. memberikan orasi ilmiah dalam Sidang Senat Terbuka Wisuda Sarjana Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Fatah Bogor Ke-VII di Aula Insan Mandiri Cibubur, Kota Bekasi, pada Ahad (3/7).
Dalam orasi ilmianya bertema “Jurnalis dan Dai yang Menjunjung Tinggi Nilai-nilai Wasathiyah, Moderasi Beragama dan Toleransi,” ia berharap agar para wisudawan dapat menjadi jurnalis dan dai yang menyampaikan pesan dakwah Islam washatiyah yang menekankan pentingnya perdamaian dan toleransi.
“Menjadi jurnalis dan dai yang menjunjung tinggi wasatiyah sebagai mana menjadi ummatan wasathan berarti kita melaksanakan kebaikan dengan berkeadilan dan juga menimbang pikiran agar tetap berada di jalur yang benar,” kata Prof Amany.
Dia juga menyampaikan kepada para sarjana baru lulus yang akan menjadi jurnalis dan dai untuk menuliskan dan menyampaikan hal-hal yang selalu terkait dengan isu moralitas.
Baca Juga: ANTARA Lampung Siap Sebarkan Informasi Terkait Palestina
“Sarjana yang baru lulus harus menjadi sarjana yang dituntut untuk bermanfaat bagi masyarakat di zaman modern ini. Saya berpesan pada jurnalis dan dai yang baru lulus ini untuk menuliskan hal-hal yang selalu terkait dengan moralitas. Memegang jurnalistik dan dakwah yang berdasarkan etika,” tutur Prof Amany.
Menurutnya, sarjana adalah orang-orang yang sudah terbiasa menggunakan rasio dan logika, maka logika kita harus diarahkan kepada kebaikan, sesuai tuntunan agama.
“Terakhir saya berpesan agar yang baru lulus dapat menguasai bahasa internasional, kuasai bahasa Arab, Inggris, Mandarin, Turki, bahasa apapun. Niatkan mempelajari Bahasa Arab tiap hari setengah jam tiap subuh, misalnya. Pasti anda dapat menguasai bahasa tersebut baik dalam menyampaikan, menulis, maupun mengungkapkannya,” pungkasnya.
Wanita yang pernah menyampaikan orasi ilmiah di hadapan Raja Maroko, Muhammad VI pada 2017 silam itu mengapresiasi kegigihan para pendidik dalam menjalankan pendidikan tinggi di STAI Al-Fatah.
Baca Juga: Pesantren Al-Fatah Lampung dan AWG Kembangkan Literasi Kepalestinaan
“Kami berharap wisudawan ini menjadikan ilmu bekal beramal artinya berkreasi, berkreativitas yang tidak ada batasnya,” pungkas Prof Amany.
STAI Al-Fatah Bogor mengukuhkan 36 wisudawan pada Sidang Senat Terbuka Wisuda STAI Al-Fatah ke-VII dipimpin Kepala STAI Al-Fatah Ahmad Soleh, S.Pd.I., M.A. dan Surat Keputusan Kelulusan Sarjana dibacakan Ketua Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam Deni Rahman, S.Sos.I., MIKom..
Perguruan Tinggi Swasta berlokasi di Kompleks Pesantren Al-Fatah Cileungsi, Bogor yang berdiri sejak 2 Maret 2000 ini dirintis oleh Imaam Muhyiddin Hamidy (alm), yang sebelumnya lama duduk dalam pimpinan Kantor Berita Antara dan juga pendiri Kantor Berita MINA (Mi’raj News Agency).
Mahasiswa STAI Al-Fatah berasal dari berbagai daerah, dari Jabotabek, Jateng, Jabar, hingga dari Kalimantan, Sumatera, Nusa Tenggara Timur, Ambon, sampai Irian Jaya. Juga dari lintas negara, seperti dari Filipina dan Thailand.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Senin Ini Beragam, Mulai dari Berawan Hingga Hujan Ringan
Beberapa alumni STAI Al-Fatah telah berkiprah dalam berbagai disiplin ilmu, mulai dunia pers, pendidikan, sosial dan keagamaan.
Dalam dunia pers lulusannya aktif di berbagai media massa cetak, elektronik dan online daerah, nasional dan internasional, termasuk berkiprah sebagai wartawan MINA dan radio-tv RASIL.(L/R1/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: AWG Tasikmalaya Gelar Long March Gerak Jalan Cinta Al-Aqsa