Jakarta, MINA — Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Perempuan, Remaja, dan Keluarga (PRK), Prof Amany Lubis mengatakan, program Muslimah Preneur diluncurkan untuk memastikan kekerasan terhadap perempuan dan anak tidak terjadi.
Selain kekerasan, Muslimah Preneur diharapkan dapat menjaga ketahanan keluarga di Indonesia. Karena kerap kali, perceraian di Indonesia disebabkan oleh faktor ekonomi.
Hal ini disampaikan Prof Amany, sapaan akrabnya, saat memberikan sambutan pada Pelatihan Wirausaha bagi Muslimah Preneur, di Pondok Pesantren Cendekia Amanah, Depok, Jawa Barat, Selasa (14/5).
“Untuk memastikan kekerasan anak dan perempuan tidak terjadi, memastikan ketahanan keluarga menjaga keluarga Indonesia kuat, sehingga, perceraian dikurangi, jangan alasan ekonomi lalu ada perceraian,” kata Mantan Rektor UIN Jakarta.
Baca Juga: Shuling Kota Sabang, Ustaz Arif Ramdan Ajak Jamaah Peduli Masjid Al-Aqsa
Prof Amany menyampaikan, pihaknya sangat bersemangat untuk mengembangkan program Muslimah Preneur. Rencananya, pihaknya bakal melakukan roadshow ke berbagai pesantren untuk mengembangkan Muslimah Preneur.
Prof Amany menuturkan, ketika masa Covid-19 lalu, pihaknya bersama dengan BAZNAS RI dan Jagat Usaha memberikan bantuan kepada 500 pelaku usaha.
Menurutnya, program tersebut merupakan bentuk nyata dari MUI untuk memberdayakan perempuan secara ekonomi, dan menghilangkan kekerasan.
Kegiatan ini bertema “Peningkatan Ketahanan Keluarga Dalam Rangka Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan.” Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI.
Baca Juga: Kumpulan Khutbah Jumat tentang Bahaya Judi Online Dikebut
Hadir dalam kegiatan ini Pengasuh Pondok Pesantren Cendekia Amanah yang juga Ketua MUI Bidang Dakwah dan Ukhuwah KH Cholil Nafis, Sekjen MUI Buya Amirsyah Tambunan, Ketua KPRK MUI Siti Marifah.
Menteri PPPA RI diwakili Plh Deputi Bidang Kesetaraan Gender Rini Handayani, Direktur BAZNAS RI Ahmad Fikri, dan Ceo Rumah Zakat Irfan juga hadir dalam kegiatan ini.
Selain itu, terdapat pelatihan yang dibagi ke dalam dua sesi. Narasumber pada sesi pertama Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat (KPEU) MUI KH Nuruzzaman, Asisten Deputi Perlindungan Hak Anak Eni Widiyanti, dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Muhamad Nur.
Sementara sesi kedua, narasumbernya yakni Direktur Pembiayaan Syariah LPDB-KUMKM Ari Permana dan Bocorocco Academy Muhammad Khozin.[]
Baca Juga: Rakor Haji untuk Maksimalkan Penyelenggaraan Tahun Depan
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Menag Ajak Ribuan Jamaah Umrah Doakan Kemajuan Indonesia dan Perjuangan Palestina