Bogor, MINA – Tabligh Akbar Pondok Pesantren Al-Fatah 1446 H yang berlangsung di Masjid At-Taqwa, Pondok Pesantren Al-Fatah, Cileungsi, Bogor, pada Sabtu-Ahad, 22-23 Februari 2025, menjadi ajang refleksi dan semangat bagi umat Islam dalam memperjuangkan persatuan dan kebangkitan Islam.
Acara itu dihadiri lebih dari 25.000 peserta, termasuk delegasi dari berbagai negara, yang datang untuk memperkuat ukhuwah Islamiyah dan meneguhkan komitmen dalam perjuangan global Islam.
Salah satu narasumber utama, Syaikh Prof. Mahmoud Hasyim Anbar, ulama dari Gaza, Palestina, menyampaikan pesan penting tentang pengorbanan, persatuan, dan perjuangan membela Masjidil Aqsa sebagai simbol keimanan dan kebangkitan umat Islam.
Dalam ceramahnya pada rangkaian puncak Tabligh Akbar, Ahad (23/2), Syaikh Anbar mengingatkan umat Islam akan teladan perjuangan para sahabat Rasulullah ﷺ, seperti Bilal bin Rabah dan Umar bin Khattab, yang dengan keberanian dan keteguhan mereka mampu menghadapi tantangan dakwah.
Baca Juga: Banjir dan Longsor di Kota Bandar Lampung, Beberapa Rumah Terdampak
“Kita membutuhkan sosok-sosok seperti mereka di era ini, orang-orang yang berani membela Islam, menegakkan keadilan, dan memperjuangkan hak-hak kaum tertindas, termasuk saudara-saudara kita di Palestina,” tegas Dekan Fakultas Tafsir & Ulumul Quran Universitas Islam Gaza, Palestina itu.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa perjuangan membela Palestina dan Masjidil Aqsa adalah amanah bersama yang harus dijaga oleh seluruh umat Islam di dunia.
“Palestina bukan hanya milik rakyatnya, tetapi milik seluruh umat Islam. Al-Aqsa adalah simbol keimanan kita, dan tanggung jawab kita adalah mempertahankannya,” tegasnya.
Persiapan Generasi Masa Depan, Pilar Kemenangan Umat
Syaikh Anbar juga menyoroti pentingnya mendidik generasi mendatang agar siap menghadapi berbagai tantangan. Ia menekankan bahwa kemenangan dalam perjuangan tidak hanya bergantung pada kekuatan fisik, tetapi juga pada kekuatan ilmu dan ketahanan spiritual.
Baca Juga: Tabligh Akbar 1446 H, Semangat Pengorbanan dan Persatuan Umat
“Jika kita ingin melihat umat Islam bangkit, maka kita harus menyiapkan generasi yang paham agama, berpendidikan tinggi, dan memiliki semangat juang yang kuat. Mereka adalah harapan masa depan kita,” jelasnya.
Dalam tausyiahnya, Syaikh Anbar juga menyoroti bagaimana persatuan umat Islam di berbagai negara—termasuk solidaritas dari masyarakat global seperti di Perancis, Amerika, dan Inggris—telah menunjukkan kekuatan besar dalam melawan ketidakadilan.
“Kita melihat bagaimana umat Islam di berbagai belahan dunia bersatu, menyuarakan keadilan, dan membela Palestina. Ini adalah tanda bahwa perjuangan belum berakhir dan kemenangan itu nyata,” ujarnya.
Di tengah tekanan global, rakyat Gaza terus berjuang dengan pengorbanan jiwa dan harta, yang menjadi simbol perjuangan yang harus dihargai oleh seluruh umat Islam.
Baca Juga: Sumbar Waspada Cuaca Ekstrem Beberapa Hari Mendatang
“Mereka yang gugur di Gaza adalah syuhada. Mereka yang kehilangan rumah dan keluarganya adalah bukti nyata keteguhan iman. Kita yang masih hidup harus meneruskan perjuangan mereka,” ungkapnya.
Menurutnya, indikator kemenangan tidak hanya diukur dari aspek fisik, tetapi juga dari semangat, keberanian, dan keteguhan hati rakyat Gaza dalam menghadapi berbagai tekanan dan serangan.
Dengan suksesnya Tabligh Akbar 1446 H ini, diharapkan umat Islam semakin solid dalam persatuan, lebih aktif dalam dakwah, dan terus berkontribusi dalam perjuangan global Islam, terutama dalam membela Palestina dan Masjidil Aqsa.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Banjir Kota Jambi Rendam Sekolah dan Rumah Warga