Jakarta, 13 Sya’ban 1434/22 Juni 2013 (MINA) – Seorang ulama asal Palestina meyakini wajib adanya seorang Imaam sebagai pemimpin bagi umat Islam di seluruh dunia.
Hal itu seperti dikatakan seorang ulama juga Direktur Ma’had Daar Al Quran Al Karim wa Sunnah Gaza, Palestina, Syeikh Abdurrahman Yusuf Al-Jamal Al-Hafidz, menjelang keberangkatannya kembali menuju Jalur Gaza kepada Mi’raj News Agency (MINA), Sabtu (22/6).
“Saya meyakini, wajib adanya Imaam sebagai pemimpin seluruh dunia, demi bersatunya umat Islam dibawah satu pimpinan,” tegas Syeikh Al-Jamal.
Dalam istilah Islam, Imaam, Khalifah, Amirul Mu’minin, Ulil Amri adalah kalimat sinonim (mengandung pengertian yang sama), yaitu pengganti Rasul yang menegakkan Ad-dien (Islam) yang tidak ada di atasnya lagi seorang Imaam. Dengan kata lain, Imaam di maksud adalah pemimpin sentral seluruh umat Islam di seluruh dunia.
Baca Juga: Tumbangnya Rezim Asaad, Afta: Rakyat Ingin Perubahan
Perintah mengangkat seorang pemimpin di kalangan kaum muslimin sebagaimana firman Allah dalam Quran Surat An-Nisa ayat 59 yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kamu kepada Rasul dan Ulil Amri di antara kamu…”.
Wakil Ketua Parlemen Palestina di Gaza itu berharap, Indonesia menjadi salah satu pemerkarsa persatuan umat Islam, demi membebaskan Masjid Al-Aqsha Palestina, kiblat pertama umat Islam yang saat ini masih dijajah Zionis Israel.
“Masyarakat Indonesia cinta dan peduli sekali dengan masjid Al Aqsha. Mereka punya kepedulian yang besar terhadap perjuangan kami,” ungkap Syeikh Al-Jamal.
Syeikh Al-Jamal memberikan nasehat agar masyarakat Indonesia lebih dekat lagi dengan Al-Quran melalui menghafalkan, memahami, menghayati, mentadabburi, dan mengamalkan ayat-ayat Al-Quran serta senantiasa mendekatkan diri kepada Allah.
Baca Juga: Resmikan Terowongan Silaturahim, Prabowo: Simbol Kerukunan Antarumat Beragama
Dia juga berpesan agar masyarakat di Indonesia merupakan negara mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia untuk meningkatkan perhatian kepada Islam dan kaum muslimin, menjauhi perbuatan maksiat, dan bersungguh-sungguh dalam memperjuangkan kebenaran.
Taajul Waqaar
Syeikh Al-Jamal, selaku pimpinan Ma’had Daar Al Quran Al Karim wa Sunnah Gaza beberapa hari yang lalu datang ke Indonesia dalam rangka mewisuda 678 penghafal Al-Quran dalam acara Taajul Waqaar jilid II di Pondok Pesantren Al Fatah Lampung.
Taajul Waqaar (Mahkota Kejayaan) merupakan program akselerasi (percepatan) sejenis pesantren kilat yang dilaksanakan selama satu hingga dua bulan pada musim liburan yang khusus untuk menghafal Al-Quran. Program ini secara rutin diselenggarakan di Gaza, Palestina, pada masa liburan sekolah.
Baca Juga: Konflik Suriah, Presidium AWG: Jangan Buru-Buru Berpihak
Program itu sudah ada sejak lama di Gaza. Namun, baru ditertibkan dengan dibentuk sebuah lembaga formal bernama Daar Al-Quranul Al-Karim Wa Sunnah sejak 2006. Pesantren Al-Fatah Indoesia ditunjuk oleh Daar Al-Quranul Al-Karim Wa Sunnah, Gaza sebagai perwakilan dan koordinator pengembangan Taajul Waqaar di Indonesia.
Daurah Tahfidz Al Quran Taajul Waqaar di Indonesia pertama kalinya diselenggarakan 2012 lalu dengan menghasilkan 205 santri hafidz Al-Quran setelah mengikuti Program Akselerasi Tahfidzul Quran dua bulan.
Kegiatan tersebut mampu menerapkan sistem dan metodologi Taajul Waqaar di Palestina yang terbukti berhasil mencetak ribuan penghafal Al-Quran setiap tahunnya.
Program bertajuk “Daurah Tahfidzul Quran Taajul Waqaar lil Aqsha Intishar” (Program Akselerasi Menghafal Al-Quran untuk Kemenangan Al-Aqsha) yang dilaksanakan di Lampung pada 2012 lalu itu merupakan aplikasi daurah Taajul Waqaar pertama kali di dunia di luar Gaza.
Baca Juga: Krisis Suriah, Rifa Berliana: Al-Julani tidak Bicarakan Palestina
Syeikh Jamal menuturkan penyelenggaraan acara Taajul Waqaar sangat berkesan dan berjalan dengan baik.
“Secara umum acara Taajul Waqar di Indonesia sudah bagus, hanya saja dalam pelaksanaanya perlu ada persiapan yang lebih maksimal, misalnya adanya pembekalan yang diberikan sebelumnya agar disesuaikan dengan pola Taajul Waqaar di Gaza,” kata Syeikh Jamal.
Program akselerasi menghafal Al-Quran selama sebulan itu terbukti efektif dalam menambah hafalan Al-Quran para peserta Taajul Waqaar Indonesia. (L/P05/P015/P02)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: AWG Selenggarakan Webinar “Krisis Suriah dan Dampaknya bagi Palestina”