Banda Aceh, MINA – Prof Dr phil Saiful Akmal, MA, memakai kafiyeh Palestina saat memberikan orasi ilmiah pada Yudisium Program Magister dan Doktor di Pascasarjana UIN Ar-Raniry, Banda Aceh, Sabtu (18/5).
Saiful Akmal menyampaikan orasi ilmiah bertajuk “Peran Alumni Pascasarjana Sebagai Duta Pengetahuan dan Magnet Kebaikan: Brain Rain Instead of Brain Drain.”
Ia memakai kafiyeh sebagai bentuk dukungan atas perjuangan rakyat Palestina.
“Ini merupakan pesan solidaritas kemanusiaan bagi para yudisia. Ini adalah satu bentuk pesan kesyukuran kebebasan akademik yang kita rayakan di tengah kehancuran semua universitas di Gaza dan genosida Palestina,” ujar Prof Saiful Akmal.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal
Ia juga mengatakan, dukungan bagi Palestina telah sesuai dengan pesan amanat UUD 1945 Republik Indonesia Bahwa Kemerdekaan Adalah Hak Segala Bangsa dan oleh karena itu penjajahan harus dihapuskan.
Kafiyeh Palestina, juga dikenal sebagai “kufiya” atau “keffiyeh”, adalah syal khas yang telah menjadi simbol identitas nasional dan perjuangan rakyat Palestina.
Syal ini biasanya berwarna dasar putih dengan pola hitam. Pola khas yang ditemukan pada kafiyeh Palestina terdiri dari jaring-jaring dan garis-garis, yang memiliki makna simbolis mendalam bagi perjuangan rakyat Palestina.
Pola Jaring-Jaring pada Kafiyeh melambangkan jaring ikan yang mewakili pejuang Palestina yang siap bertahan menghadapi segala rintangan.
Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri
Sementara pola Garis-Garis, menggambarkan tangga yang melambangkan keinginan untuk mencapai kebebasan dan kemerdekaan.
Selain makna simbolis, kafiyeh Palestina juga digunakan dalam kehidupan sehari-hari sebagai pelindung dari panas matahari dan debu.
Saat ini, penggunaan Kafiyeh telah meluas melampaui fungsi praktis, menjadi ikon solidaritas internasional terhadap perjuangan Palestina.
Peran Pascasarjana
Baca Juga: Update Bencana Sukabumi: Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian
Sementara itu, dalam orasinya Prof Saiful Akmal menarasikan peran penting Pascasarjana antara lain sumbangsihnya dalam pemetaan Pendidikan Islam dan Kearifan Lokal bagi pengembangan daerah Aceh.
Alumnus Johan Wolfgang von Goethe University of Frankfurt, Jerman ini memaparkan bagaimana peran-peran tersebut, dapat berkonstribusi bagi kemajuan masa depan sesuai dengan rencana pembangunan ke depan dalam konteks otonomi dan keistimewaan Aceh.
Prof Saiful Akmal juga mengurai peran penting alumni Pascasarjana UIN Ar-Raniry dalam pengembangan ilmu keislaman sehingga Ar-Raniry akan menjadi pusat kajian keislaman di kawasan Asia Tenggara. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: PSSI Anggarkan Rp665 M untuk Program 2025