Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PROF. SCOTT FLOWER ADAKAN PENELITIAN MAKIN BANYAK ORANG KANADA MEMELUK ISLAM

Septia Eka Putri - Ahad, 26 Juli 2015 - 06:39 WIB

Ahad, 26 Juli 2015 - 06:39 WIB

560 Views ㅤ

OnIslam
OnIslam

OnIslam

Ottawa, 10 Syawwal 1436/26 Juli 2015 (MINA) – Di tengah meningkatnya jumlah warga Kanada yang memilih menganut Islam, Prof. Dr, Scott Flower dari Melbourne, Australia, mengadakan penelitian untuk menjawab pertanyaan, mengapa makin banyak warga Kanada memeluk Islam.

“Malahan para mualaf (orang yang baru masuk Islam) di Kanada, juga menerbitkan  jurnal ilmiah dan keislaman. Jadi, saya pikir, ‘Wow, kesempatan besar,” kata Prof Scott Flower dari University of Melbourne. Demikian On Islam yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Ahad.

Penelitian ini akan membuat laporan berjudul “Menuju pemahaman yang sebenarnya, membedakan seseorang berpindah agama karena keyakinan dan tak berkaitan dengan ekstrimisme dan kekerasan”

Penelitian Prof. Flower dibiayai oleh Kanishka Project, yang banyak membiayai  penelitian tentang terorisme  dan kontra terorisme, untuk meneliti masalah ini secara mendalam termasuk sebab-musabah dari  maraknya terorisme.

Baca Juga: Jadi Buronan ICC, Kanada Siap Tangkap Netanyahu dan Gallant

Prof. Flower berencana akan berada beberapa bulan ke depan di Kanada untuk mewawancarai muallaf dalam rangka  mengetahui alasan di balik keputusan mereka menganut Islam.

Melakukan penelitian pertama untuk ikhwal dengan topik semacam ini di Kanada, Flower tidak tahu bagaimana pemerintah akan menggunakan penelitiannya. “Tapi keputusan seseorang untuk memilih agama yang diyakininya harus dilindungi dan pemerintah suatu negara tak boleh sewenang-wenang mengacuhkan hak ini,” tegas ilmuwan itu.

“Sudah ada sejumlah peraturan perundang-undangan baru di Kanada ini yang saya pertanyakan. Saya tidak akan menggunakan kata menindas, tapi menurut saya hal itu telah merendahkan Muslim,” kata Flower menjawab pertanyaan dari para peneliti lainnya.

Dia mengakui penelitiannya ini rumit. “Benar-benar banyak tantangan, termasuk bagamana mengajak mualaf menjadi nara sumber penelitian,” katanya.

Baca Juga: Survei: 37 Persen Remaja Yahudi di AS Bersimpati dengan Hamas

The Kanishka Project didirikan pada bulan Juni 2011. Ini adalah proyek lima tahun senilai AS $ 10 juta.

(T/P007/P2)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

 

Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu

Rekomendasi untuk Anda

Kolom
Amerika
Khadijah
MINA Health
Internasional
Kolom