Jakarta, MINA – Prof. Sohirin Solihin, Guru Besar International Islamic University Malaysia mengatakan, Indonesia dan Malaysia perlu memperkuat kerjasama terutama dalam menghadapi menguatnya China.
“Era tahun 1970-1980 saya melihat hubungan delegasi Malaysia dengan Indonesia sangat kuat. Sedangkan pada masa kini tidak seperti dahulu lagi. Maka, harus diperkuat terutama menghadapi tantangan ekonomi,” ujarnya dalam Seminar Internasional Indonesia-Malaysia Outlook dengan tema “The Role of Indonesia and Malaysia for the Peace of Southeast Asia and the World Civilization”, di Aula Ahmad Dahlan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. HAMKA (Uhamka) Jakarta, Rabu (24/5).
“Kita harus menciptakan inovasi-inovasi penting untuk mengikuti perkembangan digitalisasi seperti China,” lanjutnya.
Pembicara lainnya, Chusnul Mar’iyah, Ph.D. menuturkan harapannya terkait hubungan antara Indonesia dan Malaysia, agar terus dibangun dan diperkuat.
Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa
“Mempertimbangkan posisi Indonesia dan Malaysia, saya berharap dapat terbangun hubungan yang lebih baik dan lebih kuat,” lanjutnya.
Dia mencatat, berdasarkan pengalaman sejarah Indonesia dan Malaysia, haruslah saling belajar satu sama lain.
“Sangat banyak masalah yang kita hadapi, dan bisa kita selesaikan bersama tanpa harus saling mengintervensi. Salah satunya ialah urban modern industry dengan banyak dampak negatif yang ditimbulkan, antara lain menguatnya oligarki, pelanggaran moral dan HAM,” lanjutnya.
Sebagai negara Muslim, maka Indonesia dan Malaysia harus mampu menghadapi semua dengan baik, sekaligus memainkan peran penting dalam menciptakan perdamaian dunia.
Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka
Gagasan memperkuat kerjasama juga disampaikan Senator Malaysia, Mohd Yusmadi.
“Gagasan Malaysia Madani yang saat ini dikembangkan Perdana Menteri Anwar Ibrahim, sangat bersesuaian dengan Islam Berkemajuan yang terus digerakkan oleh Muhammadiyah,” ujarnya.
Konsep Islam dan Madani diuraikan oleh Prof. Zulkifli yang menekankan letak penting dan strategisnya kerjasama Indonesia dan Malaysia untuk memberikan kontribusi bagi kawasan Asia Tenggara dan dunia yang damai. (R/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)