Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prof Sudarnoto: Jangan Pikirkan Kapan Israel Hancur, Fokus Berjuang Melawannya

Widi Kusnadi Editor : Rendi Setiawan - Ahad, 22 September 2024 - 10:35 WIB

Ahad, 22 September 2024 - 10:35 WIB

51 Views

Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional (HLNKI), Prof Sudarnoto Abdul Hakim (foto: MINA)

Cibubur, MINA – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional (HLNKI), Prof Sudarnoto Abdul Hakim mengajak umat Islam tidak memikirkan kapan Israel hancur, tetapi fokus bagaimana terus berjuang melawan kezalimannya.

“Tugas kita adalah terus berjuang melawan penjajahan dan kezaliman. Maka mari kita terus berjuang. Orientasi pada prosesnya, bukan hasilnya,” kata Prof Sudarnoto dalam sambutan Milad ke-16 Aqsa Working Group (AWG), Ahad (22/9).

Prof Sudarnoto mengapresiasi kinerja AWG yang terus konsisten menyuarakan perjuangan pembelaan Al-Aqsa dan Palestina dan melakukan sosialisasi literasi tentang Palestina.

Ia berpesan agar perjuangan ini terus terjaga. Ingat selalu pesan para pendiri AWG untuk terus berjuang hingga bebasnya Al-Aqsa dan Palestina.

Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama

AWG melaksanakan Milad ke-16 dengan mengadakan bedah buku karya Imaam Yakhsyallah Mansur dan Ali Farkhan Tsani berjudul “Bumi Palestina Milik Bangsa Palestina.” Dengan mengundang para pimpinan ormas dan lembaga kemanusiaan yang konsen dengan perjuangan Palestina.

Acara dihadiri oleh para tokoh dari berbagai kalangan, mulai dari Perwakilan Kementerian Luar Negeri RI, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), Perwakilan Palestina Ahed Abul Atha, dan lainnya.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa

TagAWG MUI

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Khadijah
Indonesia