Jakarta, MINA – Terkait dengan serangan pasukan pendudukan Israel yang semakin berlanjut menuju serangan darat ke Jalur Gaza, Prof. Dr. Sudarnoto Abdul Hakim, Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional (HLNKI) mengatakan, ini merupakan penghancuran tahap baru Gaza, dan harus dihentikan.
“Ini adalah rencana sistematik Israel untuk menyempurnakan okupasi terhadap wilayah Palestina. Goalnya adalah penguasaan seluruh wilayah Palestina, atas nama menghancurkan Hamas. Israel sebetulnya akan menghancurkan Gaza sama sekali dan membangun sebuah Gaza baru di bawah kontrol sepenuhnya Zionis Israel,” ujar Sudarnoto, dalam keterangan yang diterima MINA, Senin (30/10).
Ia mengatakan, pasukan Israel telah merusak segalanya di Gaza, mulai dari jaringan komunikasi yang diputus, aliran listrik mati, peralatan dan pelayanan medis sangat terbatas dan bahkan hancur.
Serangan ini juga genosida yang paling akut dan kejahatan perang yang dipertontonkan secara global tanpa rasa malu. Peringatan semua pihak antara lain untuk melakukan gencatan senjata termasuk dari PBB pun tidak diindahkan, lanjutnya.
Baca Juga: Penjajah Israel Tangkap 440 Warga Palestina Selama November
“Zionis Israel terus menghancurkan Gaza melalui berbagai serangan intensif dan sangat mematikan. Israel benar-benar sedang mengalami kebangkrutan moral karena tidak lagi memiliki kemampuan untuk menghentikan genosida,” imbuhnya.
Ia menambahkan, aksi perlawanan intensif yang dilakukan oleh Gerakan Perlawanan Islam Hamas dan para pejuang Palestina dibenarkan secara hukum dan bahkan oleh moral dan agama.
Islam sendiri menegaskan keharusan untuk melawan dan menghentikan segala bentuk kemungkaran dengan menggunakan tangan kekuasaan (politik, ekonomi, dan militer), lanjutnya.
“Zionis Israel adalah kekuatan kemungkaran dan kezaliman, dan karena itu harus dilawan, dihentikan dan dikalahkan,” lanjutnya.
Baca Juga: Tanggapi Ancaman Trump, Hamas: Itu Ditunjukkan untuk Netanyahu
Menurutnya, perlawanan para pejuang Palestina telah mengundang simpati dan dukungan global, baik yang ditunjukkan dari sikap ratusan negara sebagaimana ditunjukkan di PBB maupun oleh kekuatan civil society yang semakin hari semakin membesar.
“Israel saat ini sebetulnya sudah dikepung oleh kekuatan global dan menunggu detik-detik kehancurannya,” tegasnya. (R/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel 52 Kali Langgar Perjanjian Gencatan Senjata Sejak 27 November Lalu