Roma, 21 Rabi’ul Akhir 1437/31 Januari 2016 (MINA) – Sekelompok profesor dan peneliti Italia berencana untuk memboikot lembaga-lembaga akademik Israel, termasuk sekolah-sekolah yang melakukan pelanggaran terhadap hukum internasional dan hak asasi manusia (HAM) pada warga Palestina.
Sebanyak 170 orang yang berasal lebih dari 50 universitas dan organisasi penelitian di Italia telah menandatangani kesepakatan untuk melakukan pemboikotan itu.
“Boikot ini diambil karena kami tidak lagi dapat mentolerir keterlibatan akademik Israel dalam kekerasan negara yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina,” kata Prof. Frederico Zanettin dari Universitas Perugia, Sabtu, pada Al-Jazeera yang dikutip IINA News danMi’raj Islamic News Agency (MINA).
Para akademisi dan peneliti yang mengajar dan bekerja di beberapa universitas terkemuka seperti Universitas Bologna, Universitas Roma dan University of Roma itu, menyatakan bahwa mereka adalah bagian dari tren global yang terus meningkat, menyusul sikap para pemuka agama yang yang telah kmengambil sikap untuk membela hak-hak Palestina.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Prof. Zanattin juga mengatakan bahwa keikutsertaan akademisi Italia dengan boikot internasional membuat Italia masuk ke dalam gerakan boycott, divestement and sanctions (BDS) untuk menghadapi Israel.
Gerakan BDS itu menyerukan tekanan ekonomi dan politik pada Israel, agar memberikan hak yang sama kepada warga Palestina dan mengakhiri pendudukan atas wilayah Palestina dan wilayah lainnya.
Boikot ini secara khusus fokus dilancarkan pada Technion-Israel Institute of Technology di daerah Haifa, yang telah mengembangkan teknologi militer Israel, peralatan berat seperti buldoser yang banyak digunakan militer dan lain-lain. (T/mar/.P2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel