Oleh Bahron Ansori / Redaktur MINA
Seolah kehabisan akal, seorang profesor dari Universitas Bar-Ilan Israel Dr Mordechai Kedar memunculkan ide gila dengan menyeru kepada seluruh pasukan penjajah Zionis Yahudi agar melakukan pemerkosaan terhadap para muslimah Palestina sebagai strategi perang baru melawan para pejuang Palestina.
Menurutnya strategi seperti itu bisa menghentikan dan menakuti pejuang Palestina untuk tidak menyerang mereka dan memilih kembali ke rumah dalam rangka menjaga kehormatan keluarganya. Dalam perang Israel – Palestina sebelum-sebelumnya, belum pernah ada ide gila seperti yang diserukan oleh si profesor ‘gila’ itu.
“Kita harus melakukan itu agar mereka menghentikan perang dan mereka kembali ke rumah untuk menjaga kehormatan keluarganya,” demikian katanya sebagaimana diberitakan harian haaretz milik penjajah Zionis Israel.
Baca Juga: Keutamaan Menulis: Perspektif Ilmiah dan Syari
Kedar yang juga seorang peneliti di Pusat Pembelajaran Strategi Begin-Sadat di universitas Bar-Ilan dan menjabat sebagai ketua organisasi Pemantau Akademi Israel meyakini strategi pemerkosaan tersebut sebagai praktek perbaikan strategi Israel meskipun ia mengakui bahwa hal itu merupakan kejahatan perang.
Strategi yang diserukan Kedar ditentang aktivis feminis yang segera mengirim surat kepada presiden Universitas Bar-Ilan Rabi Prof Daniel Hershkowitz yang isinya mencela pernyataan Kedar. Bagaimana tidak, di negara mana pun di belahan bumi ini, dalam kondisi perang sekalipun, tidak dibenarkan melakukan perbutan keji seperti yang diusulkannya.
“Seruan tersebut telah memberikan legitimasi bagi tentara Pasukan Israel dan warga sipil untuk melakukan pemerkosaan dan membahayakan perempuan, baik dari kalangan Israel maupun Palestina,” demikian isi surat itu. Pernyataan Kedar mencerminkan ambisinya mendirikan negara Yahudi dan membalas dendam atas kematian tiga pemuda Israel yang diculik di Tepi Barat dan ditemukan mayatnya pada 1 Juli lalu.
Sampai saat ini kasus penculikan dan pembunuhan tiga pemuda Israel itu masih dipertanyakan oleh berbagai pihak termasuk para analis internasional apakah itu benar benar merupakan penculikan atau hanya skenario intelijen Isreal (mereka korbankan tiga anak pemukim Yahudi) demi untuk memproduksi alasan palsu untuk menghukum Bangsa Palestina. Dugaan yang terakhir ini yang lebih populer di kalangan pengamat internasional. Ingat motto badan intelijen Israel, Mossad adalah “Bay Way of Deception” yang artinya “Dengan Cara Penipuan”. Jadi tidak heran kalau mereka selalu melakukan sesuatu dengan cara penipuan.
Baca Juga: Daftar Hitam Pelanggaran HAM Zionis Israel di Palestina
Bisa ditebak, biang keladi dari perang Palestina – Israel pasti yang memulainya adalah pihak penjajah Zionis Yahudi sendiri yang sejak lama menginginkan wilayah Palestina. Seperti perang-perang tahun sebelumnya, Zionis Israel tak mampu mengalahkan rakyat Palestina, meski kerugian demi kerugian terus terjadi di tubuh penjajah. Maka wajar si profesor ‘gila’ Kedar menebar ide gilanya.
Meski dilengkapi persenjataan super canggih buatan Amerika, namun pasukan kera itu tak mampu juga melumpuhkan Hamas dan kelompok jihad lainnya di Gaza. Yang lebih naïf lagi, meski dipersenjatai dengan peralatan perang modern, tapi nyali para tentara kafir Zionis Yahudi itu seperti nyali krupuk, akan luluh ketika tersiram air.
Sebaliknya, para pejuang Gaza meski dilengkapi senjata perang apa adanya dan tak secanggih militer Zionis, biidznillah (baca: dengan izin Allah) mampu memporak-porandakan pasukan penjajah Zionis Israel dan tercatat lebih dari 100 orang tewas. Ini artinya, pasukan Hamas, Jihad Islami dan faksi jihad lainnya di Gaza dari tahun ke tahun semakin menunjukkan kekuatannya.
Zionis Yahudi Kalah Telak
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-23] Keutamaan Bersuci, Shalat, Sedekah, Sabar, dan Al-Quran
Seorang Pejabat AS yang tidak disebut namanya mengatakan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menitipkan pesan kepada Menlu AS John Kerry bahwa Israel akan melakukan gencatan senjata ke Jalur Gaza selama 12 jam, mulai Sabtu pagi (26/7) pkl 07.00 waktu setempat.
Media berbahasa Arab Vetogate seperti dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA) menyebutkan, Netanyahu mengatakan kepada Kerry pengajuannya dalam percakapan telepon selama konferensi pers yang diadakan di Kairo, Jumat malam (25/7).
Netanyahu mengatakan, dalam gencatan senjata itu pasukannya akan terus memeriksa terowongan-terowongan yang ada di wilayahnya. Sementara itu, juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri, melalui siaran persnya mengatakan pihaknya menyetujui gencatan senjata tersebut, yang berlangsung Sabtu pagi untuk jangka waktu 12 jam, dan dimulai jam 08.00 pagi sampai jam 08.00 malam.
“Ini merupakan kemenangan kekuatan nasional dan Islam, serta untuk kemanusiaan. Selama 12 jam akan kami gunakan untuk evakuasi pengobatan warga terluka di beberapa daerah,” ujarnya.
Baca Juga: Sejarah Palestina Dalam Islam
Sumber senior mengatakan bahwa kontak dengan Amerika masih terus berlangsung. Kerry mengatakan sebelumnya masih ada perbedaan pendapat tentang kata-kata dari gencatan senjata Gaza. “Kami menyerukan gencatan senjata kemanusiaan selama tujuh hari selama liburan Idul Fitri, yang dimulai pecan depan,” ujar Kerry.
Kerry mengungkapkan, ia sedang bekerja dalam waktu singkat, untuk memanfaatkan waktu selama tujuh hari gencatan senjata kemanusiaan pada kesempatan Idul Fitri, untuk membicarakan gencatan senjata permanen dalam jangka panjang. Yang jelas, Hamas harus selalu waspada, sebab penjajah Zionis tidak pernah tulus dengan genjatan senjata yang mereka minta.
Palestina hingga hari ini sudah terblokade selama delapan (8) tahun lebih dari dunia luar; warganya hidup dalam kekurangan. Namun demikian, mesti diblokade sedemikian rupa, Palestina dan warganya hingga kini masih bertahan dan kabar terkini pasukan Hamas bahkan mampu membuat peralatan perang yang lebih canggih dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Sudah diblokade selama delapan tahun saja, Palestina masih mampu dipertahankan oleh pasukan Hamas dan faksi jihad lainnya. Sudah diblokade saja, pasukan kera Zionis Yahudi laknatullah’alaihi masih merengek-rengek pada Amerika Serikat agar segera mengirimkan bantuan uang sebesar 2000 dolar untuk mengantisipasi kerugian yang lebih dahsyat lagi.
Baca Juga: Pelanggaran HAM Israel terhadap Palestina
Sekali lagi, ini adalah fakta kemenangan telak Hamas atas pasukan kera biadab itu. Bayangkan, meski Palestina sudah diblokade selama delapan tahun, tapi pasukan penjajah Zionis justeru mengemis pada Amerika Serikat agar segera dikirimkan bantuan militer untuk mengalahkan Hamas.
Sudah diblokade selama delapan tahun saja, penjajah Zionis tak mampu mengalahkan Hamas, malah sebaliknya mengemis agar bisa genjatan senjata selama 12 jam. Keinginan Netanyahu melakukan genjatan senjata dengan Hamas hanya sebuah taktik busuk agar ia dan pasukannya bisa memeriksa dimana saja lokasi terowongan yang sudah dibuat oleh pasukan Hamas dan segera menutupnya. Semoga Allah segera memenangkan Hamas dan menghancurkan dengan sehancur-hancurnya pasukan penjajah Zionis Yahudi.(T/R2/E01)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Peran Pemuda dalam Membebaskan Masjid Al-Aqsa: Kontribusi dan Aksi Nyata