Jeddah, MINA – Seorang Profesor Indonesia, Irwandi Jaswir, telah memenangkan King Faisal International Prize 2018 untuk kategori pelayanan Islam.
Jaswir telah berkontribusi terhadap berdirinya “Halal Science” yang berkaitan dengan makanan. Demikian Arab News memberitakan yang dikutip MINA, Jumat (12/1).
Penelitian yang dilakukannya di kota tersebut telah mengembangkan metode baru untuk menganalisis zat non-halal yang terdapat dalam makanan.
Contoh dari metode tersebut adalah, “Portable Electronic Nose” hanya memerlukan beberapa detik saja dapat terdeteksi kandungan yang ada di dalam makanan tersebut, seperti kandungan alkohol, atau lemak babi.
Baca Juga: Konferensi Tawasol 4 Bahas Narasi Palestina dan Tantangan Media Global
Sejak didirikan pada 1979, King Faisal International Prize (KFIP) telah memberikan penghargaan kepada mereka yang telah memberikan kontribusi terhadap Pelayanan Islam, Studi Islam, Bahasa Arab dan Sastra, Kedokteran, dan Ilmu pengetahuan.
Untuk penghargaan Studi Islam diberikan kepada Profesor dari Yordania, Bashar Awwad, untuk pandangan historis dan geografisnya.
Sementara itu Chokri Mabkhout dari Tunisia dianugerahi penghargaan untuk Bahasa Arab dan Sastra. Ia terkenal karena keasliannya dalam pengobatan dan analisis tema biografi Arab.
Sedangkan pemenang dalam bidang kedokteran diberikan kepada Profesor James P.Allison atas kontribusinya yang luar biasa terhadap pengembangan bidang imunoterapi kanker.(T/R04/P1)
Baca Juga: Uni Eropa Umumkan Paket Bantuan Rp3,9 T untuk Suriah
Mi’raj News Agency (MINA)