Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Profesor Terkemuka Palestina Diskors dari Universitas Ibrani, Usulkan Penghapusan Zionis

kurnia - Jumat, 15 Maret 2024 - 08:55 WIB

Jumat, 15 Maret 2024 - 08:55 WIB

9 Views ㅤ

Tel Aviv, MINA – Universitas Ibrani Yerusalem memberhentikan seorang profesor terkemuka Palestina menyusul pernyataannya yang menyerukan penghapusan Zionisme. Profesor Hukum Nadera Shalhoub-Kevorkian menyampaikan komentarnya dalam sebuah wawancara dengan Channel 12 Israel.

“Zionisme tidak bisa dilanjutkan, itu kriminal,” kata Prof. Shalhoub-Kevorkian. Demikian Middle East Monitor (MEMO) melaporkan.

“Hanya dengan menghapuskan Zionisme kita dapat melanjutkan dan membuat kemajuan kemerdekan Palestina.”

Mengacu pada tuduhan Israel atas kejahatan yang dilakukan oleh Hamas pada 7 Oktober, dia menambahkan, “Mereka akan menggunakan kebohongan. Dimulai dengan bayi, dilanjutkan dengan pemerkosaan, dan akan dilanjutkan dengan sejuta kebohongan lainnya. Kami berhenti mempercayai mereka. Saya berharap dunia berhenti mempercayai mereka.”

Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat

Shalhoub-Kevorkian menandatangani surat pada Oktober bersama lebih dari 1.000 akademisi di seluruh dunia, menuduh Israel melakukan genosida di Gaza dan menyerukan diakhirinya apartheid dan pendudukan Israel di Palestina.

Universitas Ibrani menyampaikan pidatonya kepada akademisi tersebut, dan menyatakan kecaman keras atas dukungannya terhadap petisi mengecam tindakan Israel di Gaza sebagai genosida dan melabelinya sebagai kekuatan pendudukan sejak 1948.

Universitas merekomendasikan pengunduran dirinya, namun, menurut pernyataannya, dia tetap membuat “komentar yang memecah belah”, menurut universitas, membawa “malu bagi institusi kami yang terhormat baik secara nasional maupun internasional.”

Universitas tersebut menggambarkan dirinya sebagai “institusi Israel, publik dan Zionis yang bangga” dalam kecaman “keras” atas pernyataan Shalhoub-Kevorkian yang “mengejutkan dan keterlaluan”.

Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya

“Untuk memastikan lingkungan yang aman dan kondusif bagi mahasiswa kami di kampus, universitas telah memutuskan untuk memberhentikan Prof. Shalhoub-Kevorkian dari kegiatan mengajar, yang berlaku segera,” lanjut pengumuman.

Sebagai tanggapan, Shalhoub-Kevorkian mengatakan, bahwa surat dari universitas tersebut “memicu kampanye hasutan yang mencakup ancaman berbahaya dan belum pernah terjadi sebelumnya” terhadap dirinya dan keluarganya.

Haaretz melaporkan bahwa Shalhoub-Kevorkian telah mengajar beberapa kelas selama tahun ajaran berjalan di Fakultas Humaniora dan Departemen Pekerjaan Sosial.

Israel dituduh melakukan genosida oleh Afrika Selatan di Mahkamah Internasional. Keputusan sementara ICJ pada Januari memerintahkan negara Zionis menghentikan tindakan genosida dan mengambil tindakan untuk menjamin bantuan kemanusiaan diberikan kepada warga sipil di Gaza. Pemerintah Afrika Selatan menilai Israel tidak melaksanakan keputusan ICJ. (T/R4/RS2)

Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Laba Perusahaan Senjata Israel Melonjak di Masa Perang Gaza dan Lebanon

Rekomendasi untuk Anda