Jakarta, 26 Rajab 1434/5 Juni 2013 (MINA) – Dalam pembukaan acara Peluncuran Kerangka Kerja 10 Tahun Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan di Indonesia 2013-2023 (10 Years Sustainable Consumption and Production/10Y SCP Indonesia), Balthasar Kambuaya Menteri Lingkungan Hidup mengatakan bahwa program ini merupakan wujud tanggungjawab pemerintah terhadap generasi yang akan datang.
“Jika ini tidak kita urus dengan baik, kita berdosa besar kepada generasi kita yang akan datang,” kata Balthasar di Jakarta Pusat, Rabu (5/6).
Peluncuran Kerangka Kerja 10Y SCP Indonesia di Hari Lingkungan Hidup se-Dunia itu merupakan prakarsa di tingkat nasional yang pertama di dunia setelah Konferensi Rio+20 di Rio de Janeiro, Brazil, serta Resolusi PBB bulan Juli dan Desember 2012.
“Kesepakatan di Rio menjadi landasan menuju masa depan negara-negara dunia, termasuk Indonesia, dalam melaksanakan pembangunan berkelanjutan. Pembangunan peri kehidupan manusia yang hakiki adalah apabila terjadi keseimbangan antara aspek ekonomi, sosial dan lingkungan hidup,” ujar menteri putera Papua itu.
Baca Juga: Tumbangnya Rezim Asaad, Afta: Rakyat Ingin Perubahan
Lebih lanjut Balthasar mengatakan bahwa penerapan Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan diharapkan akan meningkatkan ketersediaan dan akses terhadap berbagai barang atau jasa dan teknologi yang ramah lingkungan.
“Hal tersebut akan memungkinkan peningkatan pengadaan barang atau jasa yang ramah lingkungan di pihak pemerintah dan swasta, serta peningkatan gaya hidup hijau di masyarakat,” kata mantan rektor Universitas Cenderawasih itu.
“Apa lagi atmosfir sebagian masyarakat kita mulai cenderung melihat industri yang ramah lingkungan.”
Balthasar juga mengungkapkan dalam konferensi persnya bahwa lembaga-lembaga kementerian terkait mulai memasukkan program-programnya dalam program kerja yang juga melibatkan beberapa kementerian.
Baca Juga: Resmikan Terowongan Silaturahim, Prabowo: Simbol Kerukunan Antarumat Beragama
“Kementerian lembaga terkait mulai memasukkan programnya agar produsen-produsen mau memakai bahan dan teknologi yang ramah lingkungan,” tambahnya.
Melalui delegasinya, Uni Eropa menyatakan apresiasinya terhadap Indonesia sebagai satu-satunya negara yang berani menerapkan prinsip SCP dengan satu gerakan jangka 10 tahun.
“Uni Eropa akan terus mendukung kegiatan dunia demi terwujudnya SCP. Dan akan mendukung semua proyek dalam kerangka kerja yang laksanakan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH),” kata Andreas Roettger, delegasi Uni Eropa.
Sementara itu, Endah Murniningtyas Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup di BAPPENAS mengatakan bahwa SCP juga penting bagi negara-negara dunia, khususnya Asia-Pasific.
Baca Juga: Konflik Suriah, Presidium AWG: Jangan Buru-Buru Berpihak
“Ekonomi dan populasi negara Asia-Pasific tumbuh pesat dan sangat kental di unsur budaya yang harmoni dengan alam,” kata Endah.
Kementerian Lingkungan Hidup mengharapkan kerangka kerja ini menginspirasi negara-negara lain untuk melakukan hal yang sama.
Untuk fase pertama, program yang diusulkan adalah Green Building, Green Procurement, Green Industry, Green Tourism. Program-program tersebut merupakan “Quick Wins” yang diusung oleh KLH bersama kementerian teknis terkait, yaitu Kementerian PU, LKPP, Kementerian Perindustrian dan Kementerian Pariwisata. (L/P09/R2).
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Krisis Suriah, Rifa Berliana: Al-Julani tidak Bicarakan Palestina
Baca Juga: AWG Selenggarakan Webinar “Krisis Suriah dan Dampaknya bagi Palestina”