Bogor, 19 Sya’ban 1435/17 Juni 2014 (MINA) – Program menghafal Al-Qur’an dalam 40 hari yang diselenggarakan di Makasar berhasil mencetak para hafidz/hafidzah yang mampu menghafal 30 juz dalam kurun waktu singkat itu.
“Dari 35 peserta yang mengikuti kegiatan, ada 4 orang Akhwat dan 2 Ikhwan yang mampu menghafal sampai 30 Juz, sedangkan para peserta lainnya yang tidak mencapai target masuk kategori Injury Time (tambahan waktu, red),” kata Pembina program yang diselenggarakan Al-Quran Memorization Training ( AMT ), Rini Djapry, kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Selasa (17/6).
Kegiatan terakhir yang baru ditutup Senin (16/6) ini diselenggarakan AMT dengan mengadopsi program sama yang berhasil dilakukan Sudan beberapa tahun silam dalam membentuk para hafidzah.
Sejak kegiatan ini dilaksanakan, AMT telah mencetak kurang lebih 200 orang dari semua kalangan. “Mereka datang dari kalangan umum, pegawai, guru, dosen, mahasiswa, dan anak anak yang telah ditargetkan umur 15 tahun ke atas,” tambah Rini yang biasa disapa dengan Ummu Nafisah.
Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK
Rini juga menambahkan, tahun ini kegiatan memang menentukan kuota 35 orang saja, karena menurutnya, jumlah yang ditargetkan bertujuan agar peserta dan pembimbing lebih berkosentrasi dan mudah dalam proses hafalan, dibandingkan dengan jumlah yang banyak.
Para peserta yang mengikuti program ini dibimbing di tempat khusus dan sepanjang hari dalam setiap harinya menghafal satu Juz. Sehingga target bisa tercapai dalam 30 hari, di mana 10 hari sisanya digunakan untuk mengulang (muroja’ah).
Menurut Rini, ini bukan hal yang tidak mungkin. Kegiatan sehari-hari para peserta selama program diawali dengan bangun dini hari untuk shalat malam, dan diikuti hafalan setelahnya. Setiap pagi mereka diberi motivasi singkat dalam sebuah pertemuan sebelum kembali menghafal.Selanjutnya, mereka diberi waktu 15 jam sehari untuk menghafal, sedangkan siswa waktu lainnya digunakan untuk keperluan sehari-hari.
Peserta kali ini datang dari berbagai daerah diantaranya, Jawa, Kalimantan, Sumatra dan daerah sekitarnya.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal
Selama proses karantina berlangsung, panitia menentukan satu pembimbing untuk lima peserta di mana mereka dipisah berdasarkan jenis kelamin. Guru pembimbing yang laki-laki untuk peserta Ikhwan dan guru pembimbing wanita untuk peserta akhwat. Selama kegiatan mereka difasilitasi asrama, konsumsi tiga kali sehari, snack, laundry, dan sertifikat.
Menurut Rini, kegiatan ini bertujuan membentuk pribadi , ruhiyah, ibadah, akhlak, aqidah para peserta serta melatih diri dalam bertingkah laku.
“Dengan adanya progam Al-Quran Memorization Training ini bisa mencetak manusia yang Qurani dan berjiwa Al-Quran serta mewujudkan mimpi-mimpi yang mulia, karena dengan Al-Quran hidup terasa aman dan tentram, dan kita harus mendahulukan Al-Quran dalam menjalani hidup ini,” ujarnya. (L/Putri/P03/R2)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri