Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Program Islamic Entrepreneurial Ecosystem Development Resmi Diluncurkan, Dongkrak Ekonomi Indonesia

Mujiburrahman Editor : Widi Kusnadi - 38 detik yang lalu

38 detik yang lalu

0 Views ㅤ

KNEKS dan PUM Netherlands Perkuat Kolaborasi Strategis Kewirausahaan Syariah di Indonesia (Dok : Mina News)

Bandung, MINA – Program nasional bertajuk Islamic Entrepreneurial Ecosystem Development resmi diluncurkan sebagai upaya meningkatkan kualitas dan kuantitas kewirausahaan produktif di Indonesia. Program ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan sekaligus pemerataan ekonomi dengan berbasis pada prinsip syariah.

Peluncuran program tersebut dihadiri oleh Deputi Direktur Inkubasi Bisnis Syariah Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) Helma Agustiawan, serta PUM Representative, Agung Irianto. Dalam diskusi yang berlangsung, kedua pihak menegaskan pentingnya langkah konkret untuk mendukung program prioritas pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) yang digagas Presiden Prabowo Subianto.

Kolaborasi ini mencakup penguatan pusat inkubasi syariah, riset kebijakan, pendampingan regulasi dan pasar, layanan produksi halal, ekonomi digital, serta integrasi program berbasis masyarakat. “Pengembangan kewirausahaan syariah harus berorientasi pada kemandirian dan kesejahteraan bersama,” ujar Helma dalam kesempatan tersebut.

Dalam rangkaian kunjungan ke Bandung, tokoh ekonomi Gérard Wolbert menandatangani kerja sama dengan Universitas Pasundan (UNPAS), yang menargetkan visi sebagai Entrepreneurial University berbasis nilai keislaman dan kesundaan pada tahun 2037. Rombongan juga menyambangi Bandung Techno Park Universitas Telkom untuk berdialog dengan sejumlah startup binaan, serta bertemu para pelaku usaha pariwisata dan ekonomi kreatif Jawa Barat.

Baca Juga: BMKG Sabang Imbau Warga Waspadai Cuaca Ekstrem

Kegiatan ditutup dengan kunjungan ke Pondok Pesantren Al-Ittifaq di Kabupaten Bandung. Di lokasi tersebut, rombongan menyaksikan sistem produksi pangan terpadu dari hulu ke hilir, termasuk pengolahan limbah menjadi pupuk organik sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan lokal yang berkelanjutan.

Kolaborasi ini dipandang sebagai fondasi kuat bagi pengembangan ekosistem ekonomi syariah yang inklusif dan berdaya saing global, sehingga mampu memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat luas. []

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: BNPB: 40 Jenazah Baru Ditemukan dari Reruntuhan Musala Al Khoziny Sidoarjo

Rekomendasi untuk Anda