Program Kunjungan Pimpinan Pesantren Indonesia ke Negeri Sakura Terus Digelar

Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi saat memberikan sambutan pada acara Buka Puasa bersama Tokoh Islam di Kediaman Resmi Dubes Jepang Jakarta, Selasa (19/3/2024).(Foto: Rana/MINA)‎

Jakarta, MINA – Pemerintah melalui Kedutaan Besarnya di Jakarta terus menggelar program undangan pimpinan untuk berkunjung ke Negeri Sakura itu.

Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masaki Yasushi menjelaskan, sejak 2004, Pemerintah Jepang telah melaksanakan Program Kunjungan Pimpinan Pesantren ke Jepang bekerja sama dengan Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

“Hingga saat ini, sebanyak 187 pimpinan pesantren telah mengunjungi Jepang. Hari ini kami mengundang para pemimpin dan guru pondok pesantren yang telah mengunjungi Jepang di bawah program undangan ini,” kata Masaki saat memberikan sambutan pada acara bersama Tokoh Islam di Kediaman Resmi Dubes Jepang Jakarta, Selasa (19/3).‎

Menurutnya, selama hampir 20 tahun, program ini telah berkontribusi dalam mempromosikan saling pengertian antara Jepang dan Indonesia.

Dubes Masaki mengatakan, para peserta yang telah mengunjungi Jepang lewat program ini telah kembali ke Indonesia dengan membawa rasa kedekatan yang lebih kuat terhadap Jepang.

“Hal ini terjadi setelah para peserta mengenal dekat budaya dan gaya hidup Jepang serta menemukan kesamaan antara Jepang dan Islam, seperti kedisiplinan dan kebersihan,” ujarnya.

Selain program ini, lanjut Dubes Masaki, pada tahun ini Kedubes Jepang juga berhasil melaksanakan Program Pertukaran Pemuda atau Program JENESYS dengan sembilan peserta dari Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Masjid Istiqlal, dan Universitas Islam Negeri untuk berkunjung ke Tokyo dan Nagasaki di Jepang.

Dia berharap rasa saling pengertian antara masyarakat Jepang dan masyarakat Muslim Indonesia akan semakin mendalam dan hubungan bilateral kedua negara akan semakin erat.

“Kami percaya bahwa pertukaran warga di tingkat akar rumput adalah sarana penting untuk membangun masyarakat yang damai dan memperkuat hubungan masa depan antar bangsa,” pungkasnya.

Dubes Jepang yang baru bertugas tiga bulan terakhir ini juga sangat berharap bahwa melalui ikatan antara kita, rasa saling pengertian antara masyarakat Jepang dan masyarakat Islam di Indonesia akan terus diperdalam dan hubungan bilateral akan tumbuh lebih kuat di masa depan.

Acara ini dihadiri sejumlah tokoh dan cendekiawan Muslim seperti Din Syamsuddin, Komaruddin Hidayat, Yenny Wahid, Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Asep Saepudin Jahar, dan Rektor Universitas Paramadina Didik Rachbini.

Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia menyelenggarakan acara Buka Puasa Bersama dengan ‎tokoh-tokoh Islam Indonesia untuk memperdalam persahabatan antara Indonesia dan Jepang.

Pada acara ‎ini Kedutaan Besar Jepang mengundang sejumlah pimpinan organisasi kemasyarakatan Islam seperti ‎Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, para Rektor Perguruan Tinggi Islam di Jakarta, dan para ‎pimpinan pesantren, khususnya para peserta yang pernah mengikuti Program Kunjungan Pimpinan ‎Pesantren ke Jepang.

Program tersebut diselenggarakan atas dukungan dan kerja sama penuh dari Pusat ‎Pengkajian Islam dan Masyarakat, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta (PPIM-UIN), yang ‎telah dianugerahi penghargaan Menteri Luar Negeri Jepang atas kontribusinya dalam memperkokoh ‎hubungan persahabatan antara Indonesia dan Jepang melalui penyelenggaraan program tersebut. (L/R1/RS2)

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.