Bandar Lampung, 29 Rabiul Akhir 1438/28 Januari 2017 (MINA) – Progres pembangunan Masjid An-Nubuwwah di Komplek Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah Muhajirun Lampung sudah mencapai dua pertiga bagian.
Hal ini disampaikan Ir. Dede Isnaini, Pimpinan Proyek pembangunan Masjid berkapasitas 6.000 jamaah ini kepada Mi’raj Islamic News Agency (MINA) di Komplek Pondok Pesantren Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-fatah, Muhajirun Negararatu Natar Lampung Selatan, Sabtu, (28/1), bersamaan dengan peninjuauan proyek oleh Imaamul Muslimin Yakshallah Mansur..
Menurutnya, pekerjaan struktur sudah mencapai 80 %, sisanya 20 % adalah pengerjaan atap rangka baja dan kubah.
“20 % diantaranya pengerjaan yang paling besar adalah pengerjaan atap baja dan kubah, kita pakai bahan aluminium enamel dengan bentang diameter 24 m dan ketinggian 13 meter. Total kebutuhan dana, Rp. 3,8 milyar,” ujarnya.
Baca Juga: Kota Semarang Raih Juara I Anugerah Bangga Berwisata Tingkat Nasional
Namun, Dede menambahkan, anggaran sebesar Rp. 3,8 Milyar itu sesuai harga satuan pada tahun lalu, tentu tahun 2017 ini akan ada kenaikan.
“Itu rencana harga satuan 2015-2016, sekarang 2017 tentu kenaikan harga material pasti ada. Contoh beberapa hari lalu kami beli besi sudah naik sepuluh ribu rupiah perbatang. Kalau tidak segera dikerjakan dalam waktu dekat otomatis harga semakin tinggi kebutuhan bisa semakin besar,” ujarnya.
Sebenarnya, pengerjaan ini bisa selesai dalam waktu delapan bulan ke depan tergantung kesediaan dana yang ada.
“Sebab kita bekerja sesuai dana yang ada, kalau sudah ada dana semua bisa selesai dalam waktu delapan bulan, dengan pengerjaan kubah dan atap rangka baja, arsitektur, dan Mechanical Electrical berjalan berbarengan karena tempat kerja nya berbeda, dan pengerjaan akan segera selesai,” katanya.
Baca Juga: Banjir Rob Jakarta Utara Sebabkan 19 Perjalanan KRL Jakarta Kota-Priok Dibatalkan
Sementara dana yang sudah masuk dari kaum muslimin pertanggal 26 Januari 2017 sejumlah Rp. 8.432.950.778,-., sedangkan pengeluaran sebesar Rp. 8.106.423.997,- dengan sisa saldo sebesar Rp. 326.526.781,-.
Sementara Imaamul Muslimin, Yakhsyallah Mansur mengharapkan pembangunan Masjid yang digadang-gadang sebagai pusat peradaban Umat Islam ini dapat selesai secepatnya.
“Karena Target kita sudah meleset dari dua tahun ini sudah dua tahun empat bulan belum selesai. Karena apabila ini tertunda maka aktifitas lain juga tertunda, sebab banyak tugas-tugas lain yang belum terlaksana dan juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit, serta membutuhkan usaha maksimal.“Faidza Faroghta Fanshob,ini (Masjid An-Nubuwwah-red) selesai, kita dapat kerjakan yang lain, demikian harapan Imaam,” katanya.
Masjid An-Nubuwwah, dalam master plannya, diharapkan bisa menjadi tempat bukan hanya untuk ibadah tapi juga sebagai tempat melaksanakan berbagai aktivitas yang bersifat internasional seperti halnya seminar-seminar tentang Islam dan Palestina. Sehingga diharapkan dari masjid ini terpancar peradaban dunia yang penuh rahmat.
Baca Juga: Banjir Rob Rendam Sejumlah Wilayah di Pesisir Jakarta Utara
Seperti harapan Zulkifli Hasan saat peletakan batu pertama, “Insya Allah Masjid An-Nubuwwah akan menjadi pusat peradaban umat Islam, pengembangan dakwah Islam, serta menjadi garda terdepan dalam meluruskan dan menjawab setiap tantangan dinamika perkembangan Islam,” ujarnya. (L/B01/P1).
Mi’raj Islamic News Agency (MINA).
Baca Juga: Presiden Prabowo Beri Amnesti ke 44 Ribu Narapidana