Bandar Lampung, MINA – Progres pembangunan Masjid An-Nubuwwah di Kompleks Pesantren Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah Muhajirun, Negararatu, Natar, Kampung Selatan, per Oktober 2017 telah mencapai 80 % dari target.
Hal ini disampaikan Pimpinan Proyek Pembangunan Masjid An-Nubuwah , Ir. Muhammad Dede Isnaini kepada Mi’raj News Agency (MINA) di Kompleks Al-Fatah, Muhajirun, Ahad, (29/10).
“Kalau progres untuk bangunan induknya saja sudah mendekati 80%,” ujarnya.
Menurutnya, saat ini telah memasuki tahap pemasangan enamel kubah yang memerlukan dana sebesar Rp3,8 M.
Pantauan wartawan MINA di lokasi pembangunan masjid, pemasangan enamel kubah yang ditargetkan selesai pada akhir november mendatang telah mencapai 70%.
Hingga saat ini dana yang sudah dikeluarkan guna pembangunan enamel tersebut telah mencapai 1,7 M. diperlukan 2,1 M untuk melunasi kekurangan biaya kubah.
Pemilihan pemasangan kubah menggunakan enamel dianggap tepat dalam pembangunan ini. Selain kuat dan tahan hingga puluhan tahun pada dasarnya enamel ini digunakan untuk bangunan bentang lebar seperti masjid An-Nubuwwah.
Baca Juga: Sertifikasi Halal untuk Lindungi UMK dari Persaingan dengan Produk Luar
Adapun pengerjaan lainnnya seperti MCK, lantai, cat,dan juga granit dinding, rencana nya akan dimulai setelah penyelesain enamel.
“Setelah enamel, kita akan finishing bagian interior seperti pemasangan instalasi listrik, finishing dinding, dan pekerjaan yang lain seperti lantai, taman, dan lahan parkir,” ujarnya.
Namun pada saat ini pembangunan drainase (saluran air ) yang melibatkan syubban (pemuda) dusun Muhajirun dan santri Al-Fatah sudah dimulai.
Menurutnya sejauh ini kendala yang paling krusial adalah masalah dana.
Baca Juga: Menko Budi Gunawan: Pemain Judol di Indonesia 8,8 Juta Orang, Mayoritas Ekonomi Bawah
“Yah ini kan bukan proyek pemerintah yang dananya udah ada dari APBN, untuk pembangunan pembangunan selanjutnya kita masih nunggu dana juga,” ujarnya.
Sementara, ditemui oleh MINA terpisah, Amir Maliyah (Bendahara-red) pembangunan Masjid An-Nubuwwah, Ust. Nurkholis, mengatakan saldo hingga 28 Oktober 2017 hanya tersisa Rp. 489.874.000.
Dana ini masih cukup jauh untuk memenuhi kebutuhan pembangunan masjid yang ditargetkan akan digunakan Talim Pusat Jamaah Muslimin (Hizbullah) pada Mei 2018 mendatang yang masih membutuhkan dana minimal 7 M.
Namun demikian panitia pembangunan masjid terus mengupayakan pengadaan dana yang masih cukup jauh dari target pembangunan.
Baca Juga: Hingga November 2024, Angka PHK di Jakarta Tembus 14.501 orang.
“Rencananya saya dan tim akan berangkat ke wilayah-wilayah (perwakilan Jamaah di berbagai provinsi-red) untuk menggalang dana,” ujarnya.
Melihat progres pembangunan An-Nubuwwah panitia tetap optimis talim pusat yang akan datang dapat terlaksana di masjid An-Nubuwwah.
“Yah saya optimis, insya Allah talim pusat yang akan datang bisa terlaksana di sini,” ujarnya.
Nurkholis juga menghimbau seluruh Umat Islam yang ingin mendermakan infaknya untuk pembangunan masjid terbesar di Lampung yang digadang-gadang akan menjadi pusat peradaban ini bisa menyalurkannya melalui rekening 066001000271302 Bank BRI atas nama Panitia Pembangunan Masjid An-Nubuwwah.
Baca Juga: Menag: Guru Adalah Obor Penyinar Kegelapan
Rencananya, masjid ini akan dilengkapi dengan perpustakaan digital, Kantor Berita Islam, televisi, radio, SQABM, juga ruangan khusus semacam museum yang akan menampilkan film dokumenter perjuangan Rasulullah seperti perang Badar, Khaibar, Fathu Makkah, Replika Pedang Nabi, maket Masjid Al-Aqsha Palestina.
Masjid ini ditargetkan sudah dapat digunakan pada pelaksanaan Ta’lim Pusat / Tabligh AKbar Jama’ah Muslimin (Hizbullah) pada Sya’ban menjelang Ramadhan tahun 2018 mendatang. Peserta ta’lim diprediksi akan mencapai 20 ribu jamaah dari berbagai penjuru tanah air dan luar Indonesia. (L/frs/B01/RS2).
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: AWG Gelar Dauroh Akbar Internasional Baitul Maqdis di Masjid Terbesar Lampung